Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangat Siluman, J-20 China Disebut Tembus Langit Korea Tanpa Terdeteksi Radar

Kompas.com - 28/10/2025, 18:16 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

BEIJING, KOMAS.com - Jet tempur siluman generasi kelima China, Chengdu J-20, dilaporkan berhasil melintasi Selat Timur Korea pada Minggu (27/7/2025) tanpa terdeteksi radar Korea Selatan (Korsel) maupun Jepang.

Meski belum ada tanggapan resmi dari Beijing, sikap tidak mengonfirmasi maupun menyangkal dianggap sebagai isyarat bahwa China ingin menunjukkan kemampuan silumannya yang berhasil menembus sistem pertahanan udara dua sekutu Amerika Serikat itu.

Sejak laporan tersebut muncul, China terus memamerkan kekuatan udaranya lewat parade militer pada 3 September lalu dan Changchun Airshow pada 20 September, dengan menampilkan J-20 dan pesawat siluman baru J-35.

Baca juga: China Pamer Drone Siluman Raksasa GJ-X, Disebut Saingi Jet Siluman AS

Radar Korsel kesulitan mendeteksi

Namun di balik klaim itu, perhatian justru tertuju pada kelemahan sistem radar jarak jauh Korea Selatan.

Diketahui, sejumlah radar yang menjadi “mata” pertahanan udara Seoul kini sudah berusia hampir empat dekade.

Beberapa unit FPS-117K dipasang antara 1987–1992, sementara FPS-117E1 dipasang sejak 2004.

Tahun ini saja, Angkatan Udara Korea Selatan mencatat 10 kali kerusakan pada FPS-117K dengan waktu mati sekitar 100 jam, dan 90 jam gangguan pada tipe E1.

“Dengan menyesuaikan sensitivitas, radar kami bahkan bisa mendeteksi kawanan burung migrasi,” ujar seorang pejabat Angkatan Udara Korsel.

Namun ia mengakui radar-radar itu memiliki keterbatasan karena harus menjalankan banyak fungsi sekaligus.

Pemerintah Korea Selatan berencana mengucurkan 260,3 miliar won (sekitar Rp 3,3 triliun) hingga 2029 untuk memodernisasi seluruh sistem radar.

Sebelum pembaruan itu selesai, militer Korsel harus tetap mengandalkan apa yang mereka sebut sebagai “mata yang mulai rabun”.

Tanggapan militer Korsel

Kabar penerbangan J-20 itu sempat dibahas dalam audit parlemen Angkatan Udara Korea Selatan di markas besar Gyeryong, Provinsi Chungcheong Selatan.

Anggota parlemen dari Partai People Power, Lim Jong-deuk, mempertanyakan mengapa militer tidak mendeteksi pesawat asing yang terbang begitu dekat dengan wilayah udara mereka.

Baca juga: Indonesia Borong Jet Tempur J-10 China, Siap Dampingi Rafale Perancis

“Bahkan jika Selat Timur bukan yurisdiksi kita, jaraknya hanya sekitar 20 kilometer dari wilayah udara Korea. Apakah militer tidak sadar bahwa pesawat musuh bisa masuk dalam satu atau dua menit?” tanya Lim.

Menanggapi hal itu, Kepala Staf AU Jenderal Son Seok-rak menjawab, “Tanggal penerbangan tidak disebutkan, jadi tidak ada cara untuk memverifikasinya. Tidak ada bukti konkret yang mengonfirmasi keberadaan J-20.”

Halaman:

Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau