JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin memastikan Indonesia akan segera membeli jet tempur canggih Chengdu J-10 buatan China.
“Sebentar lagi terbang di Jakarta,” dikutip dari Antara, Rabu (15/10/2025).
Meski demikian, ia enggan membeberkan detail waktu pembelian maupun jadwal kedatangan pesawat tersebut.
Baca juga: Ambisi Eropa Saingi F-35 AS Kandas, Proyek Jet Tempur Generasi Keenam Terancam Gagal
Namun pernyataan ini menjadi sinyal paling kuat sejauh ini bahwa Indonesia akan benar-benar menambah armada jet tempurnya dengan produk dari Negeri Tirai Bambu.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menjelaskan bahwa rencana pembelian J-10 masih dalam tahap pengkajian oleh TNI Angkatan Udara.
“Untuk J-10 memang sedang dikaji oleh TNI AU. Kita ingin memastikan platform alutsista yang diambil benar-benar terbaik,” kata Frega di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).
Ia menambahkan, pengkajian ini penting agar pembelian J-10 benar-benar memperkuat sistem pertahanan udara nasional. Soal nilai anggaran, Frega menegaskan belum ada pembahasan resmi di Kemenhan.
“Belum sampai ke angka anggaran. Semua masih dikaji dari sisi teknis dan strategis,” ujarnya.
Kabar mengenai rencana pembelian J-10C sebelumnya juga beredar luas di media sosial.
Akun pertahanan @isds.indonesia, misalnya, menyebut Presiden Prabowo Subianto berencana membeli 42 unit jet tempur Chengdu J-10.
Mengutip laporan media Perancis Intelligence Online, akun tersebut menuliskan bahwa kontrak pembelian sempat tertunda karena persoalan pendanaan. Kini, kontrak itu disebut akan dilanjutkan dengan skema pembayaran dari pihak China.
Jika terealisasi, J-10C akan menjadi tambahan signifikan bagi kekuatan udara Indonesia, berdampingan dengan pesawat tempur Rafale buatan Perancis yang tiga unit pertamanya dijadwalkan tiba pada Februari atau Maret 2026.
“Rencananya antara Februari atau Maret (2026), kita akan menerima batch pertama tiga pesawat dulu,” kata Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono.
Menurut Tonny, kedatangan Rafale dan kemungkinan masuknya J-10C akan menambah daya gentar udara Indonesia yang kini mengoperasikan armada seperti Sukhoi Su-30, F-16, Hawk 100/200, dan T-50i.
Baca juga: China Gencar Promosi Jet Tempur J-10, Indonesia Digadang Jadi Calon Pembeli
Ilustrasi jet tempur J-10.