Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri Perut Hebat 4 Hari, Perut Remaja Ini Ada 100 Magnet

Kompas.com - 24/10/2025, 13:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun di Selandia Baru harus menjalani operasi besar setelah menelan hingga 100 magnet berdaya tinggi yang dibelinya dari platform niaga daring Temu.

Kasus tersebut dilaporkan oleh tim dokter dari Rumah Sakit Tauranga, North Island, dalam New Zealand Medical Journal, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (24/10/2025)

Remaja yang tidak disebutkan namanya itu dilarikan ke rumah sakit setelah empat hari mengalami nyeri perut hebat.

Baca juga: Simpan Banyak Rahasia AS dan Asing, Rumah Mar-a-Lago Trump Diyakini Jadi Magnet Mata-mata

"Dia mengaku telah menelan sekitar 80 hingga 100 magnet neodymium berukuran 5x2 milimeter sekitar satu minggu sebelumnya," tulis jurnal yang ditulis oleh dokter Binura Lekamalage, Lucinda Duncan-Were, dan Nicola Davis tersebut.

Hasil rontgen menunjukkan, magnet-magnet itu saling menempel dan membentuk empat garis lurus di dalam usus pasien.

Magnet tersebut bahkan menyebabkan beberapa bagian usus saling menempel karena gaya magnet.

Baca juga: Temukan Brankas Berisi Rp 25,8 Juta Usai “Memancing” dengan Magnet, Pria Ini Kembalikan Uang ke Pemiliknya

Magnet jenis ini telah dilarang di Selandia Baru sejak Januari 2013, namun dokter menyebut remaja itu membelinya secara daring melalui Temu.

Tekanan dari magnet yang saling menempel menyebabkan jaringan usus mengalami nekrosis atau kematian jaringan di empat titik, termasuk di bagian usus halus dan sekum (bagian awal usus besar).

Para dokter kemudian melakukan operasi untuk mengangkat jaringan yang mati dan mengeluarkan seluruh magnet dari tubuh pasien. Setelah delapan hari dirawat, remaja itu diperbolehkan pulang.

"Kasus ini menyoroti bukan hanya bahaya menelan magnet, tetapi juga risiko dari platform niaga daring bagi anak-anak," tulis para penulis laporan tersebut.

Baca juga: Bayi Ini Telan 200 Bola Magnet dalam 2 Bulan, Nyawanya Berpotensi Terancam

Mereka menambahkan, tertelannya magnet dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti sumbatan usus, hernia perut, dan nyeri kronis.

Menanggapi laporan tersebut, pihak Temu menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan telah membuka investigasi internal.

"Kami menyesal mendengar kasus ini dan telah menghubungi penulis laporan untuk memperoleh detail lebih lanjut," ujar juru bicara Temu dalam pernyataan resmi.

"Sejauh ini kami belum dapat memastikan apakah magnet yang dimaksud benar dibeli melalui Temu atau mengidentifikasi produk spesifiknya. Namun, tim kami sedang meninjau semua daftar produk terkait agar sesuai dengan ketentuan keselamatan di Selandia Baru," lanjutnya.

Baca juga: Ingin Jadi Magnet Boy, Anak Ini Telan 54 Butir Magnet hingga Ususnya Bocor

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau