JAKARTA, KOMPAS.com- Pemain bass dan pencipta lagu grup band Stinky, Irwan Batara atau Irwan Stinky cerita saat mereka dulu tak bisa begitu merasakan kesuksesan lagu "Mungkinkah" secara finansial.
Di balik popularitas dan kesuksesan lagu "Mungkinkah", Stinky yang saat itu beranggotakan empat orang dikontrak putus Rp 10 juta dan bonus sebesar Rp 11 juta.
"(Kontrak) Rp 10 juta zaman segitu, lumayan. Tapi putus, enggak dapat (royalti)," kata Irwan dikutip dari YouTube Ferdy Element.
"(Bonus) Rp 11 juta doang," kenangnya.
Baca juga: Cerita di Balik Keluarnya Andre Taulany, Irwan Stinky: Saat Itu dengan Kesombongan Kita
Irwan ingat, saat lagu mereka sukses, hampir semua manajemen di label tersebut berganti mobil baru.
Sehingga personel Stinky sempat memiliki harapan tinggi tentang bonus yang akan mereka dapat diluar kontrak.
"Yang pasti itu perusahaan pada ganti mobil semua itu manajemennya, pada kaya nih," ujarnya sambal tertawa.
"Kalau yang produser bilang (penjualan album) sekitar 7 juta kopi," ucapnya lagi.
Baca juga: Tegaskan Ndhank Selalu Dapat Royalti, Irwan Stinky: Dia Dapat Lebih Gede
Tapi harapan itu tak pernah terjadi. Sambil tertawa Irwan mengingat momen Stinky berpikir mendapat bonus besar setelah melihat manajemen hampir semua memiliki mobil baru.
"Di bayangan kita mau beli mobil, masak satu orang cepek (ratusan) enggak dapat. Udah mau beli mobil nih," kata Irwan.
"Diajak makan sama produser, makan dikasih tas, pas bubar kita ke mobil, buka (tas), Rp 11 juta doang dikasih," kenangnya sambil tertawa.
Karena hanya mendapat bonus Rp 11 juta untuk empat orang, mereka memutuskan untuk membeli konsol game.
"Akhirnya 'kita ke Glodok aja yuk.' Beli PS (PlayStation), empat-empatnya beli, sisanya simpan masih ratusan ribu," ucapnya terkekeh mengenang saat itu.
Tak mau hal serupa terjadi di album kedua, Irwan dan teman-teman lainnya meminta bantuan pengamat musik Bens Leo.
"Itu Alhamdulillah sama Bens Leo," ungkap Irwan.