Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Eks Gubernur Lampung Rp 38,5 Miliar Disita, Arinal Pernah Viral Soal Jalan Rusak

Kompas.com - 06/09/2025, 10:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

 

KOMPAS.com – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung menyita aset senilai Rp 38,5 miliar dari rumah mantan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.

Penyitaan ini terkait dugaan korupsi uang komisi migas Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) senilai 17,2 juta dolar AS.

Penggeledahan dilakukan pada Rabu (3/9/2025) di rumah Arinal yang berlokasi di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung. Asisten Pidsus Kejati Lampung, Armen Wijaya, menjelaskan penyitaan aset ini merupakan bagian dari penyidikan dugaan penyelewengan aliran dana komisi migas yang semula masuk ke PT Lampung Energi Berjaya (PT LEB), kemudian diteruskan ke PT Lampung Jasa Utama (PT LJU), sebelum disalurkan ke Pemprov Lampung, PDAM Lampung Timur, dan Pemkab Lampung Timur.

"Penggeledahan tindak lanjut dugaan pidana korupsi pengelolaan uang komisi migas PHE OSES senilai 17,2 juta dolar AS," kata Armen di Kejati Lampung, Kamis (4/9/2025) malam.

Selain menyita aset, penyidik juga mengamankan uang tunai sebesar Rp 61 miliar.

Armen merinci, aset yang diamankan terdiri dari tujuh unit mobil senilai Rp 3,5 miliar, logam mulia seberat 645 gram senilai Rp 1,2 miliar, uang tunai baik rupiah maupun mata uang asing sebesar Rp 1,3 miliar, deposito di beberapa bank senilai Rp 4,4 miliar, serta 29 sertifikat properti senilai Rp 28 miliar.

"Total keseluruhan aset yang diamankan mencapai Rp 38,5 miliar," ujar Armen.

Klarifikasi Arinal Soal Dana PI

Baca juga: Usai Rumah Digeledah, Eks Gubernur Arinal Diperiksa 14 Jam di Kejati Lampung

Usai menjalani pemeriksaan di Kejati Lampung, Arinal membantah hartanya disita dan menjelaskan bahwa dana PI sudah ditempatkan di Bank Lampung sebelum masa jabatannya berakhir. Ia menegaskan dana tersebut dapat digunakan BUMD tanpa melalui APBD.

"Jadi saya diminta untuk memberikan penjelasan tentang partisipasi dana PI 10 persen PT Lampung Energi Berjaya (LEB) sekitar Rp 190 miliar," ungkap Arinal.

"Rumah digeledah, tidak ada (disita), dan tidak ada lagi pemeriksaan," tambahnya.

Viral Video Kritik TikToker dan Dikritik Jalan Rusak

Saat menjadi Gubernur Lampung, Arinal pernah mendapat sorotan setelah video kritik dari TikToker Bima Yudho Saputro dengan akun @awbimaxreborn beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, Bima mengkritik pembangunan di Provinsi Lampung dan menyebutkan beberapa alasan provinsi itu tidak berkembang.

Setelah video viral, Arinal menegur ayah Bima melalui Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi, dan meminta agar anaknya tidak lagi membuat konten yang menyudutkan Provinsi Lampung.

Arinal juga menyinggung soal pendidikan anak dari orangtua Bima. Ayah Bima kemudian meminta maaf kepada Arinal dan Azwar Hadi.

Baca juga: Hasil Quick Count Indikator Pilkada Lampung 2024, Data 67,47 Persen: Arinal-Sutono 17,38 Persen, Rahmat-Jihan 82,62 Persen

"Minta maaf jika mungkin kata-kata Bima tidak tepat, bukan terkait dengan kontennya. Terkait pemilihan kata-kata yang tidak pas gayanya," ujar juru bicara keluarga Bima, Bambang Sukoco, dikutip dari KompasTV, Sabtu (15/4/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau