“Petugas kami memantau kondisi jalur secara real time dan melakukan pengaturan kecepatan operasi KA sesuai standar keamanan,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (28/10/2025).
Anne menjelaskan, lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 mampu beroperasi pada jalur yang tergenang air hingga batas aman tertentu, sementara lokomotif diesel elektrik hanya bisa melintas dengan aman pada genangan maksimal 7,5 sentimeter di atas kepala rel.
Kereta pertama yang melintas menggunakan lokomotif tersebut adalah KA Argo Bromo Anggrek (KA 2) relasi Gambir–Surabaya Pasarturi.
“Saat ini, seluruh perjalanan kereta api di lintas Semarang Tawang–Alastua masih dapat dilalui menggunakan Lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 dengan pembatasan kecepatan maksimal 10 km per jam,” tambah Anne.
Anne juga menyampaikan permohonan maaf atas potensi keterlambatan yang terjadi akibat genangan air di jalur tersebut.
Pihaknya berterima kasih atas kesabaran serta kepercayaan masyarakat yang tetap menggunakan layanan KAI di tengah situasi cuaca ekstrem.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memantau kondisi jalur secara berkelanjutan demi menjaga keselamatan dan keandalan perjalanan KA,” tutur Anne.
Berdasarkan laporan petugas lapangan, hingga pukul 14.00 WIB, ketinggian air di jalur hulu mencapai 8,5 sentimeter dan di jalur hilir mencapai 12 sentimeter di atas kepala rel.
KAI juga mengimbau pelanggan untuk memperbarui informasi perjalanan melalui Contact Center KAI 121, WhatsApp 0811-222-33-121, e-mail cs@kai.id, atau akun media sosial resmi KAI121 di Instagram, X (Twitter), dan Facebook.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Sejumlah Rel Kereta Api Jalur Semarang Tawang Terendam Banjir, Kecepatan Dibatasi 10 km/jam” dan “Antisipasi Banjir, KAI Operasikan Lokomotif Diesel Hidrolik di Jalur Semarang Tawang–Alastua”.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang