Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Muncul Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas? Sudah 174 Ribu Orang Tanda Tangan

Kompas.com - 06/09/2025, 17:30 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com – Petisi penolakan terhadap pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae ramai diperbincangkan publik.

Petisi yang diunggah di platform change.org itu dibuat pada Rabu (3/9/2025) dan ditujukan kepada Kapolri, Komisi Kode Etik dan Profesi (KKEP) Polri, serta pimpinan DPR RI.

Hingga Jumat (5/9/2025) pukul 14.38 WIB, petisi tersebut sudah ditandatangani lebih dari 174.000 orang.

Baca juga: Tangis Kompol Cosmas Usai Dipecat Polri karena Lindas Ojol dan Petisi Dukungan Untuknya

Lonjakan dukungan ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa muncul petisi untuk menolak pemecatan Kompol Cosmas yang terlibat dalam insiden pengemudi ojol, Affan Kurniawan, tewas dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam demo 28 Agustus 2025 lalu?

Latar Belakang Kasus Kompol Cosmas

Kompol Cosmas Kaju Gae, yang menjabat Komandan Batalyon (Danyon) Brimob, dijatuhi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) oleh KKEP Polri pada Rabu (3/9/2025).

Ia dianggap tidak profesional dalam penanganan unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8/2025), yang berujung pada tewasnya Affan Kurniawan setelah dilindas rantis.

Saat peristiwa itu, Cosmas duduk di kursi penumpang depan, tepat di sebelah sopir rantis.

Keputusan pemecatan langsung memicu reaksi publik, khususnya masyarakat di daerah asalnya, Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Ikatan Keluarga Ngada (Ikada) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae dari institusi Kepolisian.Tribun Kupang Ikatan Keluarga Ngada (Ikada) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak pemecatan tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae dari institusi Kepolisian.

Alasan Munculnya Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas

Petisi yang menolak pemecatan Cosmas diinisiasi oleh Mercy Jasinta, seorang pendidik asal Bajawa, NTT.

Mercy mengaku terpanggil untuk menyuarakan aspirasi karena menilai putusan KKEP terlalu berat.

“Petisi itu lahir dari keprihatinan saya sebagai masyarakat atas keputusan yang dianggap tidak adil terhadap salah satu aparat yang selama ini dinilai berdedikasi dalam menjalankan tugas,” ujar Mercy, dikutip Jumat (5/9/2025).

Menurut narasi dalam petisi, Cosmas adalah putra daerah yang sejak muda mendedikasikan hidupnya bagi bangsa.

Ia dianggap sosok yang berani, bertanggung jawab, bahkan pernah berada di garda terdepan dalam demonstrasi besar di Jakarta untuk melindungi banyak orang, termasuk pejabat negara.

Cosmas Dianggap “Pahlawan Daerah”

Bagi masyarakat Ngada, Cosmas adalah kebanggaan yang mengharumkan nama keluarga dan daerah.

Mereka mengakui adanya peristiwa rantis yang menewaskan Affan, tetapi menilai hukuman pemecatan tidak sebanding dengan jasa dan pengabdian Cosmas selama puluhan tahun.

Isi petisi juga menegaskan bahwa masih ada bentuk sanksi lain yang lebih adil dan manusiawi, tanpa harus meruntuhkan karier seorang aparat yang telah lama mengabdi.

Tuntutan dalam Petisi

Kelompok yang menamakan diri Masyarakat Ngada, Flores, dan para pendukung keadilan menyampaikan tiga permintaan utama kepada Kapolri dan KKEP Polri:

Meninjau kembali keputusan pemecatan Kompol Cosmas Kaju Gae.

Baca juga: Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas Capai 155.156 Tanda Tangan, Ini Sosok Mercy Jasinta di Baliknya

Memberikan sanksi yang lebih proporsional dan tetap memberi ruang untuk rehabilitasi nama baiknya.

Mendengar suara hati masyarakat kecil dari Laja, Ngada, yang merasa sangat kehilangan.

“Kami percaya Tuhan Maha Adil dan suara rakyat pun patut didengar. Dari Ngada, dari Flores, doa-doa dan tanda tangan kami menjadi saksi bahwa Kompol Cosmas tetaplah kebanggaan kami, tetaplah pahlawan kami,” bunyi petisi tersebut.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Muncul Petisi Penolakan Pemecatan Kompol Cosmas, Sudah Ditandatangani Lebih dari 130.000 Orang" dan "Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas, Warga NTT Ungkap Alasannya".

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau