KOMPAS.com - Warga Lampung Barat kembali dikejutkan oleh insiden serangan harimau sumatera yang berada di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Seekor harimau menerkam seorang petani bernama Amir (45), warga Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, pada Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Peratin (Kepala Desa) Tiga Jaya, Subandi, membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Sertifikat Kebun Sawit di Hutan Tesso Nilo Kawasan Gajah dan Harimau Sumatera Dicabut
"Benar, salah satu warga kami menjadi korban serangan harimau. Korban Amir mengalami luka serius di bagian kepala akibat serangan mendadak," kata Subandi, Sabtu (6/9/2025).
Menurut keterangan warga, peristiwa bermula saat Amir bersama anaknya pulang dari kebun.
Tiba-tiba seekor harimau muncul dari belakang dan langsung menerkam kepala Amir hingga dia terjatuh bersama anaknya.
Korban berteriak keras sehingga membuat harimau tersebut lari meninggalkan lokasi.
Baca juga: Harimau Sumatera Tersangkut Jerat Babi hingga Kaki Terinfeksi dan Terancam Amputasi
Warga sekitar yang mendengar teriakan segera datang dan mengevakuasi Amir ke Puskesmas Sekincau.
Petugas medis Puskesmas Sekincau, Indra, menyebut Amir mengalami luka serius akibat gigitan harimau.
"Korban mengalami luka robek di kepala hingga harus mendapatkan hampir 20 jahitan, serta luka di bagian punggung. Kondisinya cukup stabil, fisiknya kuat, dan diharapkan segera pulih," ujar Indra.
"Kami minta warga jangan beraktivitas sendirian di kebun untuk sementara waktu demi keselamatan bersama," kata Subandi.
Baca juga: Harimau Sumatera Muncul di Pabrik Dumai Riau, Sang Raja Hutan Kehilangan Arah dan Rumah?
Harimau sumatera sendiri merupakan satwa langka dan dilindungi.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) menetapkan spesies ini berstatus critically endangered atau kritis terancam punah.
Dikutip dari UGM, populasinya di alam diperkirakan tinggal kurang dari 400 ekor.
Baca juga: Memotret Upaya Mitigasi Konflik Manusia dan Harimau di Mukomuko, Bengkulu
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini