Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Obesitas pada Anak-anak dan Penyebabnya

Kompas.com - 09/05/2022, 18:15 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas pada anak adalah kondisi medis serius yang dapat memengaruhi anak-anak dan remaja. 

Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena kelebihan berat badan sering membuat anak-anak mengalami masalah kesehatan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Salah satu strategi terbaik untuk mengurangi obesitas di masa kanak-kanak adalah dengan memperbaiki pola makan dan berolahraga. 

Mengobati dan mencegah obesitas pada masa kanak-kanak membantu melindungi kesehatan anak sekarang dan di masa depan.

Gejala obesitas pada anak-anak

Dilansir dari Mayo Clinic, tidak semua anak yang memiliki berat badan ekstra mengalami kelebihan berat badan. 

Baca juga: 12 Efek Makan Terlalu Banyak Lemak, Obesitas hingga Kolesterol Tinggi

Beberapa anak memiliki kerangka tubuh yang lebih besar dari rata-rata dan anak-anak biasanya memiliki jumlah lemak tubuh yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan. 

Jadi, orangtua mungkin tidak menyadarinya dari penampilan sang anak, apakah ia termasuk obesitas atau tidak.

Indeks massa tubuh (BMI), yang memberikan pedoman berat badan dalam kaitannya dengan tinggi badan, adalah ukuran untuk mengetahui kelebihan berat badan dan obesitas. 

Dokter anak dapat menggunakan grafik pertumbuhan, BMI dan, jika perlu, tes lain untuk membantu para orangtua mengetahui apakah berat badan anak dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Penyebab obesitas pada anak-anak

Dilansir dari Boston's Children Hospital, ada banyak faktor yang menjadi penyebab seorang anak bisa mengalami obesitas.

Baca juga: Cek Secara Dini Risiko Obesitas dan Pahami Cara Mencegahnya

Namun, dalam kebanyakan kasus, anak-anak kelebihan berat badan karena mereka makan makanan yang tidak sehat dan menjalani gaya hidup yang tidak aktif bergerak. 

Jika orangtua melihat gejala yang menandakan anak kelebihan berat badan karena suatu kondisi medis, konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikannya.

Adapun penyebab obesitas pada anak-anak mencakup:

1. Faktor perilaku: makan dengan porsi lebih besar, makan makanan yang kaya kalori tetapi kurang gizi (junk food), menghabiskan banyak waktu di depan televisi atau komputer, dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik

2. Faktor lingkungan: Akses yang mudah untuk konsumsi junk food, sedikit kesempatan untuk aktivitas fisik, kurangnya taman atau area terbuka untuk bermain.

Baca juga: Tak Boleh Asal Olahraga, Ini Latihan Fisik Terbaik untuk Atasi Obesitas

3. Faktor genetik: Seorang anak memiliki risiko obesitas yang lebih tinggi ketika setidaknya satu orangtuanya mengalami obesitas.

Namun, faktor genetik tidak selalu memastikan seorang anak mengalami obesitas. 

4. Obat-obatan: Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

5. Kondisi medis: Sindrom genetik seperti Prader-Willi dan kondisi hormonal seperti hipotiroidisme adalah beberapa gangguan medis yang dapat menyebabkan obesitas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau