Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terobosan Baru Deteksi Kanker Usus Besar, Kemenkes Luncurkan Kit BioColoMelt-Dx

Kompas.com - 21/07/2022, 19:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama PT Bio Farma, baru-baru ini meluncurkan alat deteksi kanker usus bernama BioColoMelt-Dx. Kit tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik pada pasien kanker kolorektal atau kanker usus besar.

Adapun hasil pemeriksaan BioColoMelt-Dx, berupa informasi profil mutasi kanker yang dapat digunakan oleh dokter, dan tenaga medis lainnya guna menentukan jenis obat yang memberikan respons terapi paling optimal bagi pasien kanker kolorektal.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin yang menginisiasi penggunaan BioColoMelt-Dx di Rumah Sakit Kanker Dharmais, mengatakan bahwa kanker terjadi karena adanya mutasi dari DNA. Sepanjang perjalanan hidup manusia, kata dia, DNA bisa berubah kemudian memicu kanker.

“Untuk melihat perubahan DNA itu diperlukan PCR. Itu teknologi yang sederhana, lebih murah alatnya seperti BioColoMelt-Dx. Dengan teknologi ini bisa mendeteksi perubahan DNA di posisi-posisi tertentu," terang Budi dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes, Selasa (19/7/2022).

"Kalau kita sudah tahu perubahan DNA-nya apa, kita tahu persis kankernya kanker apa dan di mana (posisinya) sehingga pengobatannya bisa lebih cepat dan tepat,” sambung dia.

Baca juga: Berbeda Tergantung Lokasinya, Kenali Gejala Dini Kanker Usus Besar

Selain itu, terobosan alat deteksi dini kanker usus, BioColoMelt-Dx ini juga dapat digunakan untuk penapisan (screening) Lynch syndrome. Kondisi inilah yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap berbagai macam kanker.

Dengan diperolehnya informasi Lynch syndrome dari hasil penapisan tersebut, keluarga pasien yang dicurigai mempunyai Lynch syndrome dapat diawasi untuk tindakan pencegahan, serta menjalani penanganan kanker sedini mungkin.

Produk BioColomelt-Dx sendiri merupakan inovasi hasil kolaborasi Bio Farma dan PathGen yang melibatkan berbagai industri, instansi penelitian dan pendidikan seperti Universitas Nottingham Inggris.

Dalam pengembangannya, kit untuk mendeteksi kanker kolorektal itu dilakukan di laboratorium LIPI dan BRIN.

Sebelum alat deteksi kanker usus beara ini diluncurkan, BioColomelt-Dx telah divalidasi oleh klinisi dari beberapa rumah sakit nasional di antaranya Rumah Sakit Dharmais, Rumah Sakit Sardjito, Universitas Gadjah Mada (UGM), Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Baca juga: Berbeda Tergantung Lokasinya, Kenali Gejala Dini Kanker Usus Besar

Halaman:


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau