Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Minum Cuka Sari Apel Bantu Mengontrol Berat Badan

Kompas.com - 23/03/2024, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Mempertahankan berat badan yang sehat dapat menjadi sebuah tantangan. Salah satu strategi yang menarik untuk kontrol berat badan adalah konsumsi rutin cuka sari apel.

Cuka sari apel memiliki banyak potensi manfaat kesehatan, dan merupakan produk yang digunakan dalam makanan dan dalam rutinitas perawatan rambut serta kulit.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam BMJ Nutrition, Prevention, & Health menemukan bahwa cuka sari apel tampaknya memiliki manfaat pengelolaan berat badan di kalangan dewasa muda yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Peserta dalam kelompok intervensi mengalami penurunan berat badan, lingkar pinggang-pinggul, indeks massa tubuh, dan rasio lemak tubuh yang lebih besar.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Es Dapat Menambah Berat Badan?

Mereka juga memiliki kadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol yang lebih rendah. Dengan demikian, hasil ini menunjukkan potensi manfaat cuka sari apel dalam pengelolaan berat badan.

Minum suka sari apel setiap hari untuk manfaat yang maksimal

Penelitian ini merupakan penelitian acak, terkontrol plasebo yang melibatkan remaja asal Lebanon dan dewasa muda berusia antara 12 dan 25 tahun. Peserta tidak sedang menjalani pengobatan dan tidak memiliki penyakit kronis apa pun.

Peneliti merekrut sebanyak 120 partisipan yang mengalami kelebihan berat badan, dan membagi mereka menjadi empat kelompok. Satu kelompok menerima plasebo, dan tiga kelompok lainnya menerima cuka sari apel dengan dosis berbeda-beda, yakni 5, 10, dan 15 mililiter (ml) yang diencerkan dalam air setiap hari.

Selain intervensi ini, peserta menerapkan pola makan normal dan mencatat apa saja yang mereka makan dalam satu hari.

Peneliti mengumpulkan data pengukuran tubuh dan sampel darah setiap 4 minggu. Intervensi penelitian berlangsung selama 12 minggu.

Baca juga: Minum Cuka Apel untuk Penderita Asam Lambung, Amankah?

Studi tersebut menemukan bahwa semua jumlah cuka sari apel meningkatkan komponen berat badan. Secara keseluruhan, semua kelompok intervensi mengalami penurunan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang-pinggul, dan rasio lemak tubuh.

Kelompok intervensi juga mengalami penurunan kadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol total, dengan kelompok yang menerima 15 ml cuka sari apel menunjukkan penurunan terbesar.

Hasil tersebut tampaknya dipengaruhi oleh dosis. Pasalnya, kelompok yang menerima cuka sari apel dengan dosis tertinggi menunjukkan penurunan berat badan dan indeks massa tubuh paling signifikan.

Namun, semua kelompok intervensi mengalami penurunan rasio pinggang-pinggul dan lemak tubuh yang serupa. Di samping itu, peserta tidak mengalami efek buruk atau merugikan apa pun karena intervensi tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau