Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Mempercepat Penuaan Jantung

Kompas.com - 08/05/2025, 09:57 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Earth.com

KOMPAS.com - Kita sering merasa mengenal tubuh kita luar dan dalam. Namun, siapa sangka bahwa jantung kita bisa "menjadi tua" lebih cepat dari usia kita sendiri? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sejumlah kebiasaan sehari-hari—yang terlihat sepele—dapat diam-diam menambah usia fungsional jantung kita, bahkan sebelum rambut kita memutih.

Kebiasaan Buruk yang Mengikis Usia Jantung

Makanan berlemak tinggi, stres berkepanjangan, dan gaya hidup minim gerak bukan hanya meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Open European Heart Journal, faktor-faktor ini juga mempercepat proses penuaan jantung secara fungsional. Artinya, jantung bisa berfungsi seperti milik seseorang yang jauh lebih tua, meskipun usia seseorang masih tergolong muda.

Seperti dijelaskan oleh Dr. Pankaj Garg, ahli jantung dari Norwich Medical School di University of East Anglia, Inggris, “Mengatakan pada seseorang berusia 55 tahun bahwa jantungnya tampak seperti milik orang 65 tahun bisa menjadi dorongan kuat untuk mulai menjaga tekanan darah, menurunkan berat badan, atau mulai rutin berolahraga.”

Baca juga: Mengapa Menjaga Kesehatan Gigi Bisa Melindungi Jantung?

Apa Itu Usia Jantung Fungsional?

Tidak seperti usia kronologis yang dihitung dari tanggal lahir, usia jantung fungsional diukur berdasarkan seberapa baik jantung memompa darah dan bagaimana strukturnya bertahan di bawah tekanan. Jika jantung bekerja seperti jantung orang yang lebih muda, ini pertanda baik. Sebaliknya, jika indikator fungsional menunjukkan usia yang lebih tua, bisa jadi jantung mulai mengalami penurunan yang tidak terdeteksi sebelumnya.

“Usia jantung” ini dapat terdeteksi lewat MRI jantung, yang menawarkan pandangan lebih mendalam dibandingkan pengukuran tekanan darah atau kolesterol biasa.

Baca juga: Perlu Diketahui: Jalan Cepat Turunkan Risiko Gangguan Irama Jantung

Panggilan Bangun untuk Generasi Muda

Penelitian ini menjadi peringatan keras bagi mereka yang berusia 30–40-an tahun. Banyak yang berpikir penyakit jantung hanya menyerang lansia. Padahal, gaya hidup penuh tekanan dan pola makan buruk sudah cukup untuk memulai kerusakan jantung sejak dini.

MRI jantung bisa membantu mengenali tanda-tanda awal gangguan jantung, terutama pada kalangan muda yang sibuk. Mengetahui bahwa jantung menua lebih cepat dari yang seharusnya bisa menjadi alasan kuat untuk mulai mengubah gaya hidup.

Baca juga: Penelitian: Waktu Makan Bisa Memengaruhi Kesehatan Jantung

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati

Menurut tim peneliti, kemampuan untuk mengidentifikasi penuaan dini pada jantung membuka peluang besar untuk pencegahan. Mereka yang berisiko tinggi—seperti penderita diabetes tipe 2, hipertensi, atau obesitas—dapat mengambil langkah serius lebih awal sebelum gejala berat muncul.

“Ini bisa menjadi penentu arah baru dalam dunia kesehatan jantung,” ujar Dr. Garg. Ia menambahkan bahwa deteksi dini lewat MRI berpotensi mengurangi kebutuhan tindakan invasif di masa mendatang.

Baca juga: Kesepian Terkait dengan Risiko Penyakit Jantung, Stroke, dan Infeksi

Mendorong Gaya Hidup Sehat Bersama

Mahasiswa PhD Hosamadin Assadi menyebut pendekatan ini sebagai “langkah besar untuk kesehatan jangka panjang”. Ia juga menyoroti potensi penggunaan MRI sebagai bagian dari pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.

Bahkan, perubahan gaya hidup bersama seperti memasak makanan sehat atau berjalan santai di akhir pekan bisa membantu menjaga usia jantung seluruh anggota keluarga tetap sejalan dengan usia sebenarnya.

Menuju Era Baru Kardiologi

Meski masih dalam tahap pengembangan, teknik ini menjanjikan presisi yang lebih tinggi dalam memantau kesehatan jantung. Ini bukan untuk menggantikan metode yang ada, melainkan melengkapinya.

Dengan melihat selisih antara usia kronologis dan usia fungsional jantung, dokter bisa memberikan terapi yang lebih tepat sasaran. Seiring kemajuan teknologi pencitraan, pendekatan ini bisa menjadi standar baru dalam praktik kardiologi di seluruh dunia.

Ingin tahu berapa usia jantungmu? Mungkin saatnya lebih dari sekadar memeriksa tekanan darah. Karena di dalam dada, bisa jadi ada jantung yang diam-diam menua lebih cepat dari usia.

Baca juga: Berapa Jam Duduk Dianggap Terlalu Lama dan Membahayakan Jantung?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau