KOMPAS.com - Sebuah awan luar angkasa berwarna permen kapas kini menjadi bintang baru di dunia astronomi. Gambar close-up pertama dari Nebula Trifid—objek menakjubkan di rasi Sagittarius—telah dipublikasikan oleh Observatorium Vera C. Rubin di Chile. Potret ini bukan hanya indah, tetapi juga mengungkap banyak hal tentang proses pembentukan bintang di alam semesta kita.
Dikenal secara resmi sebagai Messier 20, Nebula Trifid berada sekitar 5.000 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di rasi bintang Sagittarius. Nama “trifid” sendiri berasal dari kata Latin yang berarti “terbagi menjadi tiga bagian,” sesuai dengan struktur fisiknya yang terbagi oleh jalur-jalur gelap debu kosmik.
Gambar luar biasa ini menampilkan tiga karakteristik berbeda dari nebula dalam satu bingkai:
NASA menjelaskan bahwa “warna-warna ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi mencerminkan proses fisik yang berbeda di dalam nebula.”
Baca juga: 6 Objek Menakjubkan dalam Gambar Pertama Observatorium Vera C Rubin
Nebula Trifid adalah lokasi aktif pembentukan bintang. Di dalam awan gas dan debu ini, bintang-bintang baru tengah terbentuk, melepaskan radiasi yang sangat kuat dan membentuk gas menjadi bentuk-bentuk spektakuler seperti yang tampak pada gambar. Ini adalah proses yang disebut stellar nursery—tempat lahirnya bintang-bintang baru di galaksi kita.
Citra menakjubkan ini diambil oleh kamera LSST (Legacy Survey of Space and Time), kamera digital terbesar di dunia dengan resolusi 3.200 megapiksel. Kamera ini dipasang pada Teleskop Survei Simonyi dengan cermin utama berdiameter 8,4 meter. Gambar Nebula Trifid ini merupakan hasil 664 eksposur selama empat malam di bulan Mei 2025, dan kini tersedia dalam versi yang bisa diperbesar hingga 40 megapiksel.
Baca juga: Observatorium Tercanggih Vera Rubin Rilis Gambar Pertama Luar Angkasa
Observatorium Vera C. Rubin memiliki misi ambisius: memotret langit bagian selatan setiap tiga hingga empat hari selama sepuluh tahun ke depan. Proyek jangka panjang ini akan menciptakan time-lapse terbesar dalam sejarah astronomi, memungkinkan para ilmuwan memantau perubahan di angkasa secara real-time.
“Setiap bagian langit akan difoto sekitar 800 kali,” ungkap tim Rubin. “Termasuk Nebula Trifid, yang akan terus dipantau sepanjang proyek ini.”
Tidak hanya indah, misi ini juga sangat berguna. Dalam pekan pertama pengamatannya saja, Rubin telah menemukan lebih dari 2.100 asteroid baru. Selain itu, observatorium ini diperkirakan akan mengidentifikasi jutaan asteroid, supernova yang belum pernah diamati, dan bahkan objek berbahaya yang mendekati Bumi.
Peluncuran Observatorium Vera C. Rubin menandai era baru dalam eksplorasi langit malam. Dengan teknologi termutakhir dan cakupan pengamatan yang sangat luas, proyek ini akan memperluas pemahaman kita tentang alam semesta—dari kelahiran bintang hingga potensi ancaman dari objek luar angkasa.
Bagi para pecinta astronomi dan sains, gambar Nebula Trifid ini bukan hanya sebuah karya seni alam semesta, tetapi juga jendela baru menuju penemuan besar di masa depan.
Baca juga: Mengenal Vera C. Rubin Observatory: Teleskop Pemburu Materi Gelap
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang