Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Alergi Laktosa Bisa Menyebabkan Mimpi Buruk? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 02/07/2025, 14:17 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber Sci News

KOMPAS.com - Mimpi buruk sering kali dikaitkan dengan stres atau trauma, tetapi bagaimana jika penyebabnya adalah segelas susu? Sebuah studi terbaru menemukan hubungan yang mengejutkan antara intoleransi laktosa dan mimpi buruk. Bagi kamu yang kerap mengalami mimpi aneh setelah mengonsumsi produk susu, temuan ini bisa jadi jawabannya.

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari MacEwan University di Kanada, yang mewawancarai 1.082 mahasiswa terkait kualitas tidur, kebiasaan makan, serta hubungan antara keduanya. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi makanan cenderung mengalami mimpi buruk yang lebih intens.

“Tingkat keparahan mimpi buruk berkaitan erat dengan intoleransi laktosa dan alergi makanan lainnya,” jelas Dr. Tore Nielsen, peneliti dari Université de Montréal.

Menurut Dr. Nielsen, mengubah pola makan bisa menjadi solusi bagi penderita intoleransi makanan agar terhindar dari mimpi buruk yang mengganggu.

Baca juga: Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Mengapa Produk Susu Bisa Mempengaruhi Mimpi?

Studi ini menunjukkan bahwa ketidaknyamanan pencernaan akibat konsumsi produk susu — seperti perut kembung atau sakit perut — dapat mempengaruhi kualitas tidur dan isi mimpi seseorang. Gangguan pencernaan tersebut kemungkinan besar memicu mimpi yang lebih intens atau mengganggu.

“Mimpi buruk menjadi lebih parah pada orang yang intoleran terhadap laktosa dan mengalami gangguan gastrointestinal parah,” tambah Dr. Nielsen.

“Ini masuk akal karena sensasi tubuh lainnya juga diketahui bisa mempengaruhi mimpi.”

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Mimpi Buruk?

Wanita Lebih Rentan Mengalami Mimpi Buruk

Sekitar sepertiga dari seluruh peserta melaporkan mengalami mimpi buruk secara rutin. Dalam temuan lain, wanita ternyata dua kali lebih mungkin daripada pria untuk mengalami alergi atau intoleransi makanan. Mereka juga lebih sering mengingat mimpi dan melaporkan kualitas tidur yang buruk.

Sebanyak 40% responden percaya bahwa makan di malam hari atau jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi tidur mereka. Bahkan, 25% menyebutkan bahwa makanan tertentu membuat kualitas tidur mereka memburuk — dengan produk susu, makanan pedas, dan makanan manis sebagai yang paling sering dituding.

Baca juga: Demam Kok Bikin Kita Mimpi Buruk? Ilmuwan Menjawabnya

Ketika Gula dan Susu Disalahkan atas Mimpi Aneh

Meski hanya 5,5% responden secara langsung menyebut bahwa makanan memengaruhi isi mimpi, mereka yang melaporkan hal tersebut menyebutkan bahwa makanan manis dan produk susu sering membuat mimpi mereka menjadi lebih aneh, menyeramkan, atau mengganggu.

Dr. Nielsen menjelaskan bahwa temuan ini menjawab pertanyaan populer yang sering ia dapatkan, terutama soal hubungan mimpi dan makanan.

“Kami sering ditanya apakah makanan mempengaruhi mimpi. Sekarang kami punya beberapa jawabannya,” katanya.

Baca juga: Mimpi Buruk Terasa Nyata? Bisa Jadi Tanda Kelumpuhan Tidur

Tidur Terganggu = Mimpi Buruk = Kualitas Hidup Menurun

Mimpi buruk bukan hanya gangguan sesaat di malam hari. Mereka dapat membangunkan seseorang dalam keadaan panik, membuat seseorang menghindari tidur, dan pada akhirnya merampas kualitas istirahat yang dibutuhkan tubuh.

“Mimpi buruk bisa sangat mengganggu, terutama jika sering terjadi. Mereka bisa membangunkan seseorang dalam keadaan emosi negatif dan menimbulkan perilaku menghindari tidur,” jelas Dr. Nielsen.

“Dua hal ini saja bisa merampas tidur yang benar-benar restoratif.”

Penelitian ini menyoroti pentingnya memperhatikan pola makan — terutama bagi mereka yang memiliki intoleransi makanan. Jika kamu sering mengalami mimpi buruk, mungkin sudah saatnya mengevaluasi kembali konsumsi produk susu atau makanan lainnya sebelum tidur.

Temuan lengkap dari studi ini telah diterbitkan di jurnal ilmiah Frontiers in Psychology.

Baca juga: Minum Susu Bisa Sebabkan Jerawat, Mitos atau Fakta?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau