KOMPAS.com - Kita semua hari ini adalah bagian dari Homo sapiens — istilah Latin yang berarti manusia yang tahu. Namun, tahukah kamu bahwa Homo sapiens bukanlah satu-satunya manusia yang pernah hidup di muka Bumi? Jauh sebelum kita ada, telah hidup berbagai “kerabat” manusia yang masuk dalam genus Homo.
Fosil-fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa manusia modern muncul sekitar 300.000 tahun lalu di Afrika. Tetapi, jejak manusia jauh lebih tua dari itu. Lalu, spesies manusia pertama apa yang tercatat dalam sejarah?
Spesies pertama yang diakui para ilmuwan sebagai manusia adalah Homo habilis, atau “manusia tangan terampil”. Mereka hidup di Afrika sekitar 2,4 juta hingga 1,4 juta tahun lalu. Ciri khasnya adalah mampu membuat dan menggunakan alat-alat batu sederhana.
Namun, pertanyaan pun muncul: benarkah Homo habilis adalah manusia pertama? Beberapa fosil lebih tua memberi petunjuk bahwa mungkin ada spesies Homo lain yang hidup sebelumnya, meski bukti masih sangat terbatas.
Seperti yang dikatakan Tim D. White, paleoantropolog dari University of California Berkeley: “Proses evolusi itu berlangsung terus-menerus, sementara label yang kita berikan bersifat statis.”
Dengan kata lain, sulit menentukan titik pasti kapan Australopithecus (genus kera purba) “berubah” menjadi Homo. Evolusi bukanlah loncatan instan, melainkan proses bertahap.
Baca juga: Homo Habilis, Manusia Tangkas dari Afrika
Sebelum ada Homo, Bumi sudah dihuni Australopithecus, yang berarti “kera selatan” karena pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Fosil terkenal seperti “Lucy” (Australopithecus afarensis) yang ditemukan di Ethiopia pada 1974 adalah salah satu contohnya.
Perbedaan utama Homo dengan Australopithecus adalah ukuran otak yang lebih besar dan gigi yang lebih kecil. Kemampuan otak ini memungkinkan penggunaan alat batu yang lebih kompleks. Namun, White menegaskan bahwa sifat-sifat seperti otak besar mungkin sudah muncul bertahap dalam populasi Australopithecus. Artinya, tidak ada satu titik kelahiran Homo yang jelas.
Baca juga: Bagaimana Manusia Pertama Muncul di Dunia, Menurut Sains?
Sejak 1970-an, para peneliti juga menemukan fosil yang mereka namai Homo rudolfensis. Spesies ini tampak lebih besar, dengan otak lebih besar dan wajah lebih datar dibandingkan Homo habilis, sehingga sekilas lebih mirip manusia modern.
Fosil rudolfensis diperkirakan juga berusia 2,4 juta tahun. Namun, masalahnya hanya ada satu fosil yang benar-benar baik untuk spesies ini. Jadi, masih jadi perdebatan apakah ini benar-benar spesies baru atau sekadar Homo habilis dengan bentuk berbeda.
Penemuan terbaru bahkan menunjukkan adanya fosil Homo yang jauh lebih tua, berusia sekitar 2,8 juta tahun. Sayangnya, yang ditemukan hanya fragmen rahang dan gigi, sehingga sulit memastikan apakah itu berasal dari Homo habilis, Homo rudolfensis, atau mungkin spesies Homo lain yang belum kita kenal.
Sebuah studi pada 2025 juga menemukan gigi berusia 2,59 hingga 2,78 juta tahun yang mungkin milik Homo purba misterius ini.
Rick Potts, paleoantropolog dari Smithsonian Institution, mengatakan: “Ada banyak kegembiraan sekaligus ketidakpastian dalam usaha menemukan asal-usul genus Homo.”
Baca juga: Berapa Banyak Spesies Manusia Purba yang Pernah Hidup di Bumi?
Jawabannya: belum ada kepastian. Yang jelas, Homo habilis adalah spesies pertama yang diakui luas sebagai “manusia”, tetapi bukti fosil membuka kemungkinan bahwa ada Homo lain yang lebih tua. Evolusi berjalan seperti spektrum, bukan garis tegas, sehingga sulit memberi label pasti.
Yang menarik, hampir semua bukti tertua tentang manusia berasal dari Afrika. Dari benua inilah, nenek moyang kita berkembang, bereksperimen dengan alat, lalu perlahan menyebar ke seluruh dunia.
Baca juga: Dari Banyak Manusia Purba, Mengapa Hanya Homo sapiens yang Bertahan?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang