Kisi-kisi TKA Matematika SMA/SMK: Materi, Kompetensi, dan Bentuk Soal

KOMPAS.com - Tes Kompetensi Akademik (TKA) Matematika merupakan salah satu bentuk evaluasi yang digunakan untuk menilai kesiapan siswa SMA/MA sederajat dan SMK/MAK. 

Ujian ini tidak hanya sekadar menguji kemampuan menghitung angka, melainkan juga mengukur sejauh mana siswa memahami konsep, mampu bernalar, serta bisa memecahkan masalah dengan logika.

Melalui akun media sosial resminya, Litbangdikbud dan Pusmendik memberikan kisi-kisi TKA matematika untuk SMA/MA/sederajat dan SMK/MAK.

Muatan materi yang diuji 

Menurut kisi-kisi resmi, terdapat empat pokok bahasan utama dalam TKA Matematika:

• Bilangan: meliputi bilangan real, termasuk bilangan asli berpangkat, dan pecahan. 
• Aljabar: mencakup persamaan, pertidaksamaan linear, fungsi, barisan, serta deret.
• Geometri dan pengukuran: melibatkan bangun datar (segitiga, segi empat, lingkaran, dan gabungan), bangun ruang (dengan sisi datar dan lengkung), serta jarak antar obyek geomtri.
• Data dan Peluang: berkaitan dengan penyajian data (diagram batang, garis, lingkaran), ukuran pemusatan atau penyebaran, aturan pencacahan (permutasi dan kombinasi), serta peluang suatu kejadian tunggal dan majemuk. 
• Trigonometri: perbandingan trigonometri (sinus, konsinu, tangen, dan lain-lain).

Kompetensi yang dinilai

Selain materi, TKA Matematika juga mengukur lima kompetensi utama siswa:

Cara mengikuti simulasi TKA 

Pusmendik menyediakan simulasi TKA yang bisa diakses daring:

• Buka laman pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/simulasi_tka.
• Pilih jenjang pendidikan dan jenis mata pelajaran (wajib atau pilihan).
• Masuk menggunakan kode unik atau kata sandi yang diberikan.
• Konfirmasi data peserta dengan mengisi nama, tanggal lahir, dan token.
• Mulai simulasi dan kerjakan soal sesuai waktu yang ditentukan.

Pentingnya persiapan matang 

Pusmendik menekankan bahwa TKA Matematika tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti siswa. 

Sebaliknya, ujian ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih memahami konsep dasar matematika dan terbiasa mengerjakan soal berbasis penalaran.

Oleh karena itu, strategi yang bisa dilakukan siswa antara lain:

• Memahami kembali konsep dasar, bukan hanya rumus cepat.
• Membiasakan diri mengerjakan soal cerita yang menuntut analisis.
• Berlatih soal-soal berbasis koneksi antar konsep.
• Mengikuti simulasi atau try out yang mendekati kondisi ujian sebenarnya.

Dengan persiapan matang, siswa bukan hanya siap menghadapi ujian, tetapi juga memiliki bekal keterampilan berpikir kritis yang berguna untuk studi lanjut maupun kehidupan sehari-hari.