KOMPAS.com – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mendapat banyak dukungan dari para Presiden Federasi Internasional (IF) yang hadir dalam ajang IF Forum 2025 di The Olympic Museum, Lausanne, Swiss, pada Kamis (30/10/2025).
Dukungan tersebut menguat setelah keputusan Komite Eksekutif Komite Olimpiade Internasional (IOC Executive Board) yang memberikan rekomendasi agar IF meninjau kembali penyelenggaraan kejuaraan dunia di Indonesia.
Dalam forum yang dihadiri para pimpinan cabang olahraga dunia itu, sejumlah Presiden IF menyampaikan apresiasi atas rekam jejak positif Indonesia sebagai tuan rumah berbagai ajang olahraga internasional.
Kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018, Asian Para Games 2018, dan berbagai single event olahraga internasional lainnya disebut menjadi bukti kemampuan Indonesia dalam menggelar kegiatan olahraga berskala global.
Baca juga: Hasil Pertemuan NOC Indonesia dengan IOC Imbas Penolakan Atlet Israel
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, yang hadir langsung di Lausanne, mengungkapkan bahwa banyak pimpinan federasi internasional secara pribadi menyampaikan dukungan mereka agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah event olahraga dunia.
“Banyak Presiden Federasi Internasional datang langsung kepada kami dan menyampaikan keinginan untuk tetap menggelar kejuaraan di Indonesia,” ujar Okto dalam rilis yang diterima Kompas.com pada Kamis (30/10/2025).
"Ini membuktikan bahwa Indonesia bukan hanya strategis secara geografis, tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri dan reputasi yang baik dalam penyelenggaraan event internasional."
Presiden Federasi Gimnastik Indonesia, Morinari Watanabe, saat membuka Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik ke-53 (Jakarta Gymnastics 2025) di Indonesia Arena, Jakarta, pada Minggu (19/10/2025).
Okto menegaskan, dukungan yang mengalir dari berbagai federasi menjadi cerminan kepercayaan dunia olahraga terhadap kemampuan Indonesia.
Ia menyebut banyak di antara pimpinan IF yang juga siap menyuarakan dukungan kepada Indonesia di forum-forum internasional lainnya.
“Kita mendapat dukungan dari banyak cabang olahraga yang ingin Indonesia tetap menjadi tuan rumah ajang internasional. Mereka bahkan siap membantu berbicara dan memberikan dukungan di forum lain. Apapun situasinya, setiap persoalan harus dicarikan solusi terbaik bagi semua pihak,” tegas Okto.
Baca juga: Putusan IOC Tak Hentikan Olahraga Indonesia, Komunikasi Jadi Jalan Keluar
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional bukanlah hal sederhana, melainkan tanggung jawab besar yang membutuhkan persiapan matang di berbagai aspek.
“Ketika Indonesia menjadi tuan rumah, banyak pihak yang terlibat dan biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Semua aspek mulai dari teknis, logistik, hingga broadcasting harus dipersiapkan dengan baik,” kata Okto.
"Para Presiden Federasi Internasional memahami hal itu, dan mereka tahu Indonesia selalu berkomitmen menjaga standar tertinggi dalam penyelenggaraan event olahraga dunia."
NOC Indonesia menegaskan akan terus menjaga hubungan baik dengan IOC dan seluruh IF, serta memastikan bahwa semangat sportivitas dan nilai-nilai Olimpiade selalu dijunjung tinggi dalam setiap kegiatan olahraga di Tanah Air.
“Kami percaya bahwa olahraga seharusnya menjadi jembatan perdamaian dan persahabatan antarbangsa. NOC Indonesia akan terus menjadi mitra konstruktif bagi IOC dan IF dalam menjaga akses bagi seluruh atlet dunia untuk berkompetisi,” tutup Okto.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang