Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tips Perawatan Mandiri untuk Meringankan Gejala Mpox dan Mencegah Penularan

Kompas.com - 26/08/2024, 10:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Monkeypox (virus cacar monyet).

Virus ini merupakan bagian dari famili yang sama dengan virus yang menyebabkan cacar. Orang yang terkena mpox sering kali mengalami ruam, disertai gejala lainnya.

Mpox termasuk penyakit zoonosis, yang berarti penyakit ini juga dapat menyebar antara hewan dan manusia.

Pencegahan dan pengendalian wabah mpox bergantung pada peningkatan kesadaran masyarakat dalam mencegah infeksi dan menghentikan penularan.

Baca juga: Apakah Pasien Mpox Pengobatanya Ditanggung BPJS? Ini Penjelasannya


Cara meringankan gejala mpox

Pengobatan pasien mpox bersifat suportif tergantung pada gejalanya. Berbagai terapi yang mungkin efektif terhadap mpox sedang dikembangkan dan diuji.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebanyakan penderita mpox akan pulih dalam waktu 2 hingga 4 minggu.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala dan mencegah penularan ke orang lain adalah:

  1. Tetaplah di rumah dan di kamar jika memungkinkan.
  2. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air atau hand sanitizer, terutama sebelum atau setelah menyentuh luka.
  3. Gunakan masker dan tutupi lesi saat berada di sekitar orang lain sampai ruam Anda sembuh.
  4. Jaga kulit tetap kering dan tidak tertutup (kecuali jika berada di ruangan yang ada orang lain).
  5. Hindari menyentuh barang-barang di “ruang bersama”, dan lakukan desinfeksi ruang bersama secara berkala.
  6. Kumur menggunakan air garam untuk luka di mulut.
  7. Mandi dengan cara berendam di air hangat dengan baking soda atau garam Epsom untuk mengatasi luka pada tubuh.
  8. Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti parasetamol (asetaminofen) atau ibuprofen.

Baca juga: 6 Perbedaan Mpox dan Covid-19 yang Perlu Diketahui, Apa Saja?

Pastikan untuk tidak memecahkan lepuh atau menggaruk luka. Ini dapat memperlambat penyembuhan, menyebarkan ruam ke bagian tubuh lain, dan menyebabkan luka terinfeksi.

Untuk mencegah penyebaran mpox ke orang lain, penderita mpox harus mengisolasi diri di rumah, atau di rumah sakit jika diperlukan.

Itu dilakukan selama masa infeksi, yakni sejak timbulnya gejala hingga lesi sembuh dan koreng terlepas.

Menutupi lesi dan mengenakan masker medis saat berada di dekat orang lain juga dapat membantu mencegah penyebaran.

Baca juga: Pertama di Asia, Thailand Laporkan Kasus Pertama Mpox Varian Baru

Gejala penyakit mpox

Ilustrasi gejala mpox.SHUTTERSTOCK Ilustrasi gejala mpox.

Biasanya untuk mpox, demam, nyeri otot, dan sakit tenggorokan muncul lebih dulu. Ruam mpox dimulai di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh,

Gejala mpox biasanya dimulai dalam seminggu, tetapi juga dapat dimulai sejak 1 hingga 21 hari setelah terpapar virus Monkeypox.

Setelah terpapar virus Monkeypox, mungkin perlu beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum penderitanya mengalami gejala.

Baca juga: WHO Tetapkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global, Mungkinkah Jadi Pandemi?

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, gejala mpox meliputi:

  1. Demam
  2. Ruam
  3. Pembengkakan kelenjar getah bening
  4. Panas dingin
  5. Sakit kepala
  6. Nyeri otot
  7. Kelelahan.

Gejala mpox biasanya berlangsung 2 hingga 4 minggu tetapi dapat berlangsung lebih lama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Anda juga dapat mengalami luka di mulut, wajah, tangan, kaki, penis, vagina, atau anus. Namun, Anda juga bisa saja terkena mpox tanpa menyadarinya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Sepak Terjang Budi Gunawan, Menko Polkam yang Kena Reshuffle Hari Ini
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau