KOMPAS.com - Seorang pria di Argentina mendapat kompensasi sekitar 12.500 dollar AS atau Rp 206 juta setelah terekam tanpa busana di halaman rumahnya oleh kamera Google Street View.
Pengadilan menyatakan bahwa Google melanggar privasi dan martabat pria tersebut karena merekam pria tersebut dari belakang dalam keadaan telanjang.
Rekaman tersebut memicu kehebohan di media sosial selama beberapa tahun.
Baca juga: Nadiem Makarim di Pusaran 3 Kasus Korupsi: Chromebook, Kuota Gratis, dan Google Cloud
Lalu, bagaimana awal mula pria telanjang itu terekam pada kamera Google Street View?
Dilansir dari CBS News, Jumat (25/7/2025), insiden terekamnya seorang pria tanpa busana dalam kamera Google Street View ini terjadi pada tahun 2017.
Saat itu, pria yang tidak disebutkan namanya ini sedang berada di taman pribadi di rumahnya, di Bragado, Buenos Aires.
Memang saat itu, pria tersebut tidak memakai penutup badan sehelai benang pun.
Lalu, di waktu bersamaan, kendaraan Google Street View pun melintas.
Kamera secara tidak sengaja menangkap foto pria itu dari belakang.
Bahkan, dalam foto yang terekam Google Street View, tercantum pula nomor rumah dan nama jalan rumah pria itu.
Foto "tidak sengaja" tersebut kemudian tersebar luas di internet dan media nasional.
Hingga 2019, pria tersebut sudah muak atau tidak tahan karena dipermalukan tetangga, diejek rekan kerja, dan menjadi sasaran perhatian yang tidak diinginkan.
Baca juga: Kopi Susu Gula Aren jadi Google Doodle Hari Ini, Berikut Asal-usulnya
Dikutip dari VN Express, Minggu (27/7/2025), pria yang berprofesi sebagai polisi itu pun menggugat Google atas pelanggaran privasi.
Pengadilan tingkat pertama sempat menolak gugatan dengan menyalahkan pria itu lantaran berada di luar ruangan dalam kondisi tidak pantas.
Padahal, saat terekam pada kamera Google Street View, pria itu sebetulnya berada di balik tembok setinggi dua meter.