KOMPAS.com - Para arkeolog di Iran menemukan makam mewah berusia 3.000 tahun milik seorang wanita muda kaya raya.
Berasal dari wilayah Peradaban Khorasan Raya, wanita tersebut diketahui meninggal dunia pada usia sekitar 18 tahun, dan kemungkinan karena sebab-sebab alami
Penelitian dari Journal of the British Institute of Persian Studies yang terbit pada April 2025 menuliskan bahwa makam tersebut juga berisi harta benda berharga termasuk perhiasan emas, menunjukkan bahwa ia berasal dari keluarga kaya dengan "status warisan”.
Arkeolog di kementerian warisan budaya Iran sekaligus penulis utama dari penelitian tersebut, Ali Vahdati mengatakan, makam tersebut merupakan makam terkaya yang pernah ditemukan.
“Makam tersebut, di situs arkeologi Tepe Chalow di Provinsi Khorasan Utara yang terpencil di timur laut Iran, adalah salah satu makam terkaya yang pernah ditemukan dari Peradaban Khorasan Agung (GKC),” kata Ali.
Baca juga: Makam Ksatria Abad Pertengahan Ditemukan di Bawah Toko Es Krim Polandia
Dikutip dari Live Science, Kamis (7/8/2025), salah satu barang kuburan yang paling luar biasa adalah sebuah kotak persegi panjang yang terbuat dari batu hitam.
Kotak tersebut kaya akan kandungan mineral klorit dan dihiasi dengan ukiran berbentuk ular dan kalajengking.
Kotak itu digunakan untuk menyimpan kosmetik atau kohl, yakni bubuk mineral hitam yang sering digunakan sebagai eyeliner di zaman kuno.
Para penulis studi mengatakan, gambar ular dan kalajengking mungkin memiliki fungsi ritual atau perlindungan.
Kotak serupa sebelumnya telah ditemukan di makam Zaman Perunggu di bagian utara Tepe Chalow, wilayah kuno Baktria yang kini mencakup sebagian Afghanistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Baca juga: Gabriel Prince Kunjungi Makam Kakaknya, Gadis Sampul 2010 yang Meninggal di Usia Muda
Selain kotak kosmetik, makam wanita muda itu juga berisi dua anting emas, sebuah cincin emas, serta beberapa peniti yang terbuat dari gading dan perunggu, termasuk salah satu yang berbentuk seperti tangan.
Dalam makam itu juga ditemukan cermin perunggu, beberapa bejana tembikar, dan stempel perunggu yang menggambarkan kaki manusia.
Vahdati mengatakan, stempel serupa telah ditemukan di situs arkeologi Zaman Perunggu, Iran Selatan. Stempel yang ditemukan di makam tersebut menunjukkan peran aktif dan status sosial wanita tersebut di komunitasnya.
Ia menambahkan bahwa pin gading dan manik-manik lapis lazuli menunjukkan bahwa komunitasnya memiliki hubungan perdagangan jarak jauh dengan wilayah kuno lain, termasuk wilayah yang sekarang dikenal sebagai Afghanistan dan Lembah Indus.
Menurut Vahdati, perempuan yang dimakamkan itu adalah orang penting, tetapi ia terlalu muda saat meninggal untuk mencapai status tersebut.