Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Kompensasi PT KAI, Warga Lempuyangan: Rp 250.000 Per Meter Dapat Apa?

Kompas.com - 15/05/2025, 15:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Proses sosialisasi rencana relokasi untuk proyek pengembangan Stasiun Lempuyangan kembali buntu.

Warga Kampung Tegal Lempuyangan menolak tawaran uang bongkar dari PT KAI, salah satunya karena nilai kompensasi per meter bangunan dinilai tidak logis dan merendahkan.

Baca juga: Soal Polemik Warga Lempuyangan dengan KAI, Keraton Yogyakarta: Tinggal Hitung-hitungan

PT KAI dan warga Kampung Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kota Yogyakarta kembali melakukan audiensi di Kantor Kelurahan Bausasran Kota Yogyakarta.

Uang kompensasi dari PT KAI

Pada sosialisasi kali ini, PT KAI menyampaikan adanya uang kompensasi yang akan diberikan kepada warga Kampung Tegal Lempuyangan yang terdampak dengan rencana pengembangan Stasiun Lempuyangan.

Dari sosialisasi yang dilakukan, PT KAI Daop 6 Yogyakarta menyampaikan bahwa uang kompensasi yang diberikan kepada warga berbeda-beda tergantung dari jenis bangunan dan luasan apakah semi permanen atau permanen.

Selain itu, warga juga mendapatkan uang kompensasi tambahan sebesar Rp 10 juta untuk kompensasi tambahan rumah singgah. Selain itu juga mendapatkan Rp 2,5 juta untuk biaya bongkar dan muat truk.

Penolakan warga

Terkait hal ini Ketua RW 01 Kampung Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kota Yogyakarta Anton Handriutomo mengatakan, warga menolak tawaran uang kompensasi yang rencananya diberikan oleh PT KAI.

“Warga menolak sosialisasi musyawarah ongkos bongkar yang diberikan PT KAI,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

Dia juga menyampaikan, selain mendapatkan uang kompensasi dari PT KAI warga juga mendapatkan uang bebungah dari Keraton Yogyakarta.

“Untuk dari Keraton akan memberikan Bebungah Rp 750 juta untuk 14 rumah, atau per rumah Rp 53,7 juta,” kata dia.

Anton menyampaikan, warga menolak karena uang kompensasi yang ditawarkan tidak sesuai.

Ia mencontohkan uang kompensasi diberikan hanya untuk bangunan tambahan, seperti warga membangun kamar kos atau kamar mandi tambahan jika bangunannya permanen dihitung per meter perseginya Rp 250.000.

Jika bangunan non permanen Rp 200.000 per meter persegi.

"Ya kan sekarang begini Rp 250.000 itu entuk (dapat) material apa? Kalau wajar paling enggak Rp 2 juta. Kita buat (rumah) kok dihargai segitu, itu gak wajar," kata dia.

"Kita itu tidak masalah bebungah ya matur nuwun. Intinya menolak kalau yang ngusir KAI, kalau sultan monggo," imbuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Yogyakarta
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Yogyakarta
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Yogyakarta
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Yogyakarta
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Yogyakarta
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Yogyakarta
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Yogyakarta
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Yogyakarta
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Yogyakarta
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Yogyakarta
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Yogyakarta
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
Yogyakarta
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Yogyakarta
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau