Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya

Kompas.com - 07/06/2025, 12:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Terik matahari tak menyurutkan antusiasme warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengikuti prosesi Grebeg Besar 2025 di halaman Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta, Sabtu (7/6/2025).

Sejak pagi, ratusan warga telah berkumpul menanti kedatangan gunungan dari Keraton Yogyakarta yang berisi uba rampe, seperti hasil bumi berupa cabai, kacang panjang, dan wajik bulat. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pembagian uba rampe kali ini dilakukan secara tertib dan satu per satu.

Pantauan Kompas.com, pengamanan acara lebih ketat dibandingkan tahun lalu. Polisi, Brimob, dan tentara membentuk pagar betis guna mencegah warga menerobos dan berebut gunungan.

Baca juga: Jadwal dan Makna Rangkaian Acara Grebeg Besar Idul Adha 2025 Keraton Yogyakarta

Warga Sleman, Deli Sumanti (53), mengaku sudah dua kali mengikuti Grebeg Besar dan merasa lebih nyaman dengan sistem pembagian kali ini.

Seneng ikut acara seperti ini, sudah dua kali. Dua kali datang dapat terus,” katanya.

Ia mengatakan tahun ini suasananya lebih tertib. “Kemarin langsung kruyuk-kruyuk, kalau tahun ini dibagikan jadi aman lah kaki enggak keinjak-injak,” ujarnya.

Uba rampe yang ia dapatkan pun rencananya tidak langsung dimakan. “Ini mau dipajang dulu, mau tanya-tanya sama orangtua dulu kalau dapat dari Keraton,” tambahnya.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Besar Peringati Idul Adha, Warga Nyandhong Gunungan

Warga Bantul bernama Asih juga setiap tahun mengikuti acara Grebeg dan berharap mendapat uba rampe dari Keraton.

“Dapat sayuran, ketan wajik, cabai. Ini nanti disimpan di rumah,” katanya.

Baginya, uba rampe memiliki makna spiritual. “Iya untuk ngalap berkah,” pungkasnya.

Grebeg Besar tahun ini juga mengalami penyesuaian teknis, terutama di titik Kepatihan. Berdasarkan pranata adat masa Sri Sultan Hamengku Buwono VII, mekanisme distribusi gunungan kini kembali mengikuti tradisi lama demi menjaga kesakralan prosesi.

Jika sebelumnya uba rampe dikirim dari Keraton ke Kepatihan, tahun ini Sekretaris Daerah (Sekda) DIY sowan ke Keraton untuk menerima gunungan secara langsung. Setelah diarak ke Masjid Gedhe dan didoakan, gunungan dibawa ke Kompleks Kepatihan dan dibagikan secara tertib.

"Tidak ada utusan dari dalam yang mengantar ke Kepatihan. Justru dari Kepatihan yang datang ke Keraton untuk nyadhong, atau meminta gunungan, lalu dibawa pulang dan dibagikan," jelas KPH Notonegoro, Penghageng Kawedanan Hageng Kridhomardowo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/6/2025).

Pembagian dilakukan tanpa kericuhan, sesuai dengan nilai cadhong yang menekankan tertib dan tidak dirayah atau direbut.

"Grebeg bukan sekadar perayaan, tetapi manifestasi filosofi masyarakat Yogyakarta yang menjunjung keteraturan, hormat pada pemimpin, dan syukur atas berkah," pungkas KPH Notonegoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Yogyakarta
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Motor Tabrak 2 Pejalan Kaki Lansia di JJLS Gunungkidul, 1 Orang Tewas
Yogyakarta
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Cerita Warga Yogyakarta Antre 4 Jam untuk Giling Daging Pasca-Idul Adha
Yogyakarta
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Lonjakan Penumpang Usai Libur Idul Adha, KAI Daop 6 Catat Okupansi Tembus 125 Persen
Yogyakarta
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Tak Ada Lagi Rebutan Gunungan di Grebeg Besar Yogya, Ini Alasannya
Yogyakarta
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Mengasah Silaturahmi Lewat Pisau Kurban, Tradisi Idul Adha Warga Terbah Kulon Progo
Yogyakarta
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Sapi Kurban Lepas Sebelum Disembelih, Warga Pancing Pakai Sapi Betina
Yogyakarta
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Pemprov DI Yogyakarta Bentuk Tim Khusus Buru Buaya di Sungai Progo
Yogyakarta
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Christiano Tarigan Diduga Kuat Perintahkan Ganti Pelat BMW usai Tabrak Argo
Yogyakarta
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Idul Adha Tanpa Plastik, Warga Kulon Progo Buat Sarangan Daun Kelapa untuk Daging Kurban
Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Tak Perlu Bayar, Warga Bisa Minta Chef Hotel Masakkan Daging Kurban di Yogyakarta
Yogyakarta
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Herkules, Sapi Kurban Prabowo Disembelih di Kulon Progo, Dagingnya untuk 260 Warga
Yogyakarta
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
51 Warga Bantul Diduga Keracunan Tongseng Kambing Acara Aqiqah
Yogyakarta
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Muhammadiyah DIY Siapkan 1.309 Titik Shalat Idul Adha
Yogyakarta
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau