Tertangkap Kamera Buang Sampah Sembarangan di Bantul, Wajah Akan Dipajang di Medsos

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengambil langkah tegas terhadap warga yang membuang sampah sembarangan, khususnya di kawasan ring road.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan pihaknya akan mengekspos wajah para pelaku yang tertangkap membuang sampah sembarangan melalui media sosial resmi milik Pemkab.

"Mohon maaf ya, kalau nanti pembuang sampah pinggir jalan itu tertangkap, terpotret, akan kita ekspos wajahnya di media (medsos)," kata Halim kepada wartawan di Bantul, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Ancaman Sampah Plastik Kian Nyata di Labuan Bajo, Pemda Segera Buatkan Perda Pembatasan Penggunaan Plastik

Langkah ini diambil sebagai bentuk penegakan hukum dan edukasi publik agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

CCTV dan Patroli di Titik Rawan

Untuk mendukung upaya ini, Pemkab Bantul telah memasang sejumlah kamera pengawas (CCTV) serta menempatkan petugas di lokasi-lokasi yang rawan pembuangan sampah ilegal.

Menurut Halim, beberapa warga bahkan sudah tertangkap tangan oleh Satpol PP saat membuang sampah sembarangan.

"Karena kita sudah memasang beberapa CCTV dan menempatkan beberapa petugas yang nanti melakukan pencegahan dan penindakan," ujarnya.

Baca juga: Penyelesaian Masalah Sampah di Yogyakarta Baru Sebatas Penanggulangan Secara Kedaruratan

Langkah mengekspos wajah pelaku pembuangan sampah liar ini diharapkan dapat menjadi efek jera sekaligus mengajak warga lebih disiplin dalam mengelola sampah.

"Dan semua itu agar daerah kita bersih dari sampah," tambahnya.

Layanan Sampah Sudah Tersedia

Halim menyebutkan bahwa di setiap wilayah telah tersedia layanan pengambilan sampah yang dijalankan oleh petugas, dan upaya peningkatan layanan terus dilakukan.

Namun, masih ditemukan warga yang memilih membuang sampah secara ilegal.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul pun secara berkala melakukan pembersihan sampah liar di area ring road.

"Tentulah ini satu proses yang tidak bisa kita hindari. Nanti kalau kapasitas, daya tampungnya ini cukup nanti akan kita tegakkan," ujarnya.