BANDUNG, KOMPAS.com - Massa aksi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Bandung dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Rakyat Gugat Negara mendatangi Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (22/8/2024).
Mereka datang untuk melakukan aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-undang (UU) Pilkada. Aksi ini merupakan respons dari elemen masyarakat yang menolak kesewenangan kebijakan pemerintah.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi datang sekitar pukul 11.26 WIB. Mereka datang dari arah Jalan Aria Jipang, Kota Bandung langsung merangsek ke depan Kantor DPRD Jabar.
Baca juga: Demo di Depan MK, Aktivis 98 dan Guru Besar: Jokowi dan DPR Ugal-ugalan Bajak Demokrasi
Para peserta datang dengan memakai pakaian serba hitam. Massa juga datang dengan membawa spanduk dan poster bernadakan protes terhadap kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo.
Sesampainya di lokasi, mereka langsung menempelkan spanduk dan poster di gerbang gedung DPRD Jabar. Sejumlah polisi pun terlihat berjaga di bagian depan gedung tersebut.
Kemudian para peserta aksi, satu persatu aksi melakukan orasi menyampaikan tuntutannya yang menilai rezim Jokowi telah menindas rakyat kecil dan selama 10 tahun membangun dinasti, serta menolak Pilkada akal-akalan.
Koordinator Aksi, Indra mengatakan, unjuk rasa ini merupakan akumulasi kemarahan masyarakat terhadap pemerintah dan juga DPR RI yang mengangkangi putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut dia, saat ini masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap eksekutif dan legislatif yang sama-sama hanya mementingkan urusan kelompoknya. Sedangkan masyarakat dibuat sengsara atas kebijakan yang ada.
"Kami menunjukkan bahwa sudah tidak percaya pemerintahan atau eksekutifnya karena kita masyarakat tertindas. Sehingga menunjukkan kemuakan dan kemarahan kepada DPR dan stakeholder lain sebagainya," katanya kepada awak media.
Baca juga: Gibran Bersama Zulkifli Hasan dan Kader Partai Gerindra Kunjungi Pasar Baru Bandung
Dia menyatakan, massa aksi menolak adanya audiensi dengan pihak legislatif. Pasalnya hal tersebut tidak akan berdampak langsung terhadap rakyat.
Apalagi saat ini, iklim demokrasi di Indonesia telah di rusak oleh para pemimpin negeri ini. Sehingga adanya aksi turun ke jalan merupakan cara terakhir untuk menyelamatkan negara Indonesia dari kehancuran.
"Isu yang kami bawa banyak, karena kami datang dari latar elemen yang berbeda, guru honorer, mahasiswa, buruh, warga semua yang tertindas turun ke jalan menyuarakan kemuakan kita. Tidak ada tuntutan spesifik, silakan dipantau tergantung orasi yang masing-masing sampaikan," pungkas Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.