Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Elemen Masyarakat Berdemonstrasi di Gedung DPRD Jabar

Kompas.com - 22/08/2024, 12:33 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Massa aksi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Bandung dan elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Rakyat Gugat Negara mendatangi Gedung DPRD Jawa Barat, Kamis (22/8/2024).

Mereka datang untuk melakukan aksi unjuk rasa menolak revisi Undang-undang (UU) Pilkada. Aksi ini merupakan respons dari elemen masyarakat yang menolak kesewenangan kebijakan pemerintah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi datang sekitar pukul 11.26 WIB. Mereka datang dari arah Jalan Aria Jipang, Kota Bandung langsung merangsek ke depan Kantor DPRD Jabar.

Baca juga: Demo di Depan MK, Aktivis 98 dan Guru Besar: Jokowi dan DPR Ugal-ugalan Bajak Demokrasi

Para peserta datang dengan memakai pakaian serba hitam. Massa juga datang dengan membawa spanduk dan poster bernadakan protes terhadap kebijakan pemerintah Presiden Joko Widodo.

Sesampainya di lokasi, mereka langsung menempelkan spanduk dan poster di gerbang gedung DPRD Jabar. Sejumlah polisi pun terlihat berjaga di bagian depan gedung tersebut.

Kemudian para peserta aksi, satu persatu aksi melakukan orasi menyampaikan tuntutannya yang menilai rezim Jokowi telah menindas rakyat kecil dan selama 10 tahun membangun dinasti, serta menolak Pilkada akal-akalan.

Koordinator Aksi, Indra mengatakan, unjuk rasa ini merupakan akumulasi kemarahan masyarakat terhadap pemerintah dan juga DPR RI yang mengangkangi putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut dia, saat ini masyarakat sudah tidak percaya lagi terhadap eksekutif dan legislatif yang sama-sama hanya mementingkan urusan kelompoknya. Sedangkan masyarakat dibuat sengsara atas kebijakan yang ada.

"Kami menunjukkan bahwa sudah tidak percaya pemerintahan atau eksekutifnya karena kita masyarakat tertindas. Sehingga menunjukkan kemuakan dan kemarahan kepada DPR dan stakeholder lain sebagainya," katanya kepada awak media.

Baca juga: Gibran Bersama Zulkifli Hasan dan Kader Partai Gerindra Kunjungi Pasar Baru Bandung

Dia menyatakan, massa aksi menolak adanya audiensi dengan pihak legislatif. Pasalnya hal tersebut tidak akan berdampak langsung terhadap rakyat.

Apalagi saat ini, iklim demokrasi di Indonesia telah di rusak oleh para pemimpin negeri ini. Sehingga adanya aksi turun ke jalan merupakan cara terakhir untuk menyelamatkan negara Indonesia dari kehancuran.

"Isu yang kami bawa banyak, karena kami datang dari latar elemen yang berbeda, guru honorer, mahasiswa, buruh, warga semua yang tertindas turun ke jalan menyuarakan kemuakan kita. Tidak ada tuntutan spesifik, silakan dipantau tergantung orasi yang masing-masing sampaikan," pungkas Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Soal Muzdalifah, IPHI Jabar: Jangan Jadikan Jamaah Haji Kita Korban Uji Coba Sistem
Soal Muzdalifah, IPHI Jabar: Jangan Jadikan Jamaah Haji Kita Korban Uji Coba Sistem
Bandung
Dedi Mulyadi ke Geng Motor Cirebon: Mau Dipenjara atau Dipesantrenkan?
Dedi Mulyadi ke Geng Motor Cirebon: Mau Dipenjara atau Dipesantrenkan?
Bandung
Tragedi Longsor Maut, Gunung Kuda Cirebon Ditutup Total untuk Umum
Tragedi Longsor Maut, Gunung Kuda Cirebon Ditutup Total untuk Umum
Bandung
60.000 Tiket Terjual, KCIC Sediakan Parkir Inap di Stasiun Whoosh
60.000 Tiket Terjual, KCIC Sediakan Parkir Inap di Stasiun Whoosh
Bandung
Sapi Kurban di Bogor Ngamuk, Butuh Dua Jam Evakuasi oleh Tim Damkar
Sapi Kurban di Bogor Ngamuk, Butuh Dua Jam Evakuasi oleh Tim Damkar
Bandung
Dilaporkan ke Polisi soal Barak Militer, Dedi Mulyadi: Nggak Usah Ditanggapi Emosi
Dilaporkan ke Polisi soal Barak Militer, Dedi Mulyadi: Nggak Usah Ditanggapi Emosi
Bandung
Libur Panjang ke Puncak? Cek Jadwal Ganjil Genap dan Waspadai 'One Way' Mendadak
Libur Panjang ke Puncak? Cek Jadwal Ganjil Genap dan Waspadai "One Way" Mendadak
Bandung
Geng Motor Plumbon Gangster Serang Warga, Polisi Temukan Molotov dan Senjata 'Pencabut Nyawa'
Geng Motor Plumbon Gangster Serang Warga, Polisi Temukan Molotov dan Senjata "Pencabut Nyawa"
Bandung
Dedi Mulyadi Tanggapi Kritik dan 'Bully': Kita Hadapi dengan Rileks Saja
Dedi Mulyadi Tanggapi Kritik dan "Bully": Kita Hadapi dengan Rileks Saja
Bandung
Geng Motor Perusak Rumah di Cirebon Dikenakan Pasal Pidana agar Jera
Geng Motor Perusak Rumah di Cirebon Dikenakan Pasal Pidana agar Jera
Bandung
213 Orang Tewas Akibat Aktivitas Truk Tambang Parung Panjang, Pemerintah Diminta Serius Lindungi Keselamatan Warga
213 Orang Tewas Akibat Aktivitas Truk Tambang Parung Panjang, Pemerintah Diminta Serius Lindungi Keselamatan Warga
Bandung
Dedi Mulyadi Apresiasi Polisi yang Sigap Tangani Geng Motor di Cirebon
Dedi Mulyadi Apresiasi Polisi yang Sigap Tangani Geng Motor di Cirebon
Bandung
Polisi Cirebon Tangkap 9 Geng Siluman, Kapolresta: Masya Allah Kecil-kecil Kau Sudah Jadi Gengster
Polisi Cirebon Tangkap 9 Geng Siluman, Kapolresta: Masya Allah Kecil-kecil Kau Sudah Jadi Gengster
Bandung
Putusan MK Wajibkan Sekolah Gratis, Pemkab Bogor Sudah Lebih Dulu Biayai Siswa Miskin di Swasta.
Putusan MK Wajibkan Sekolah Gratis, Pemkab Bogor Sudah Lebih Dulu Biayai Siswa Miskin di Swasta.
Bandung
Penerapan Jam Malam di Bandung, Farhan: Masih Ada Pelajar Nongkrong di Gang
Penerapan Jam Malam di Bandung, Farhan: Masih Ada Pelajar Nongkrong di Gang
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau