Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat: Diduga Masak Terlalu Dini, Disantap Sudah Basi

Kompas.com - 23/09/2025, 18:03 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Dugaan kelalaian dalam proses memasak menu Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga kuat menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Koordinator Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Bandung Barat, Gani Djundjunan, mengatakan bahwa dari hasil penelusurannya, menu masakan itu dibuat jauh-jauh waktu lebih awal sehingga saat didistribusikan pada siang hari, menu itu sudah tidak layak konsumsi.

"Menurut info terakhir, itu karena menunya dimasak terlalu dini, jadi mengakibatkan makanan didistribusikan ke siswa dalam keadaan sudah tidak bagus," ungkap Gani pada Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Keracunan Massal MBG di Bandung Barat Landa 3 Sekolah, Korban Siswa, Ayam Bau Asam

Keracunan massal ini bermula pada Senin (22/9/2025) pagi saat jam istirahat siswa.

Hingga Selasa siang, jumlah siswa yang terdampak sudah menyentuh 364 orang, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK.

Gejala yang mereka rasakan usai menyantap menu makanan berisi nasi, tahu goreng, ayam kecap, sepotong melon, dan seiris timun serta tomat hampir seragam, seperti mual, muntah, hingga sesak napas.

Para siswa yang sakit sempat ditangani di GOR Kecamatan Cipongkor, tetapi sebagian lainnya terpaksa dirujuk ke RSUD Cililin, Puskesmas Cipongkor, serta RSIA Anugrah karena kondisi kesehatan mereka memburuk.

Per hari, dapur SPPG yang mengolah menu MBG itu memasak sekitar 3.467 porsi untuk sejumlah sekolah dasar di wilayah Cipongkor.

Namun, buntut keracunan massal ini, dapur tersebut ditutup sementara atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca juga: Dapur MBG Sumber Keracunan 352 Siswa Bandung Barat Disetop Sementara

"Jadi, dapurnya ditutup sementara, sambil menunggu hasil evaluasi dan investigasi selesai. Jadi, nanti akan dilihat apa yang salah atau apa kelalaiannya," kata Gani.

Petugas Dinas Kesehatan KBB juga sudah mengambil sampel muntahan siswa untuk diteliti di Labkesda Jawa Barat.

Menu yang dikonsumsi siswa pada hari kejadian antara lain ayam kecap, tahu goreng, sayur, dan buah-buahan.

"Kami bawa sampel muntahan ke Labkesda Jabar. Kalau menunya ada tahu, ayam kecap, sayur," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N. Sukandar.

Dari pengaduan yang diterimanya, sebagian siswa sempat mencium bau tak sedap saat membuka kotak makan berbahan stainless yang berisi menu MBG tersebut.

"Iya, katanya ada bau tidak sedap dari makanannya, memang rata-rata seperti itu pengakuannya. Gejala yang dirasakan seperti muntah, mual, dan sesak napas," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
44 Siswa Luka-Luka Imbas Atap SMKN 1 Gunung Putri Ambruk
Bandung
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Bandung
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Bandung
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Bandung
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Bandung
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Bandung
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Bandung
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Bandung
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Bandung
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Bandung
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Bandung
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Bandung
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Bandung
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau