Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkar! Gunung Halimun Salak Dikepung Ratusan Kemah Markas Penambang Ilegal

Kompas.com - 25/10/2025, 13:16 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com – Keberadaan deretan tenda biru di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) viral di media sosial setelah foto-fotonya muncul dari citra satelit Google Maps.

Wilayah TNGHS mencakup tiga kabupaten di dua provinsi, yakni Kabupaten Lebak di Banten, serta Kabupaten Sukabumi dan Bogor di Jawa Barat.

Baca juga: Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak Dibayar

Kepala Balai TNGHS, Budhi Chandra, membenarkan bahwa tenda-tenda tersebut merupakan milik para penambang emas ilegal atau gurandil yang beroperasi di dalam kawasan taman nasional itu.

“Benar, tenda-tenda yang terlihat dalam citra satelit tersebut merupakan milik para penambang emas ilegal atau gurandil yang beroperasi di dalam kawasan TNGHS,” kata Budhi kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (25/10/2025).

Baca juga: Dulu Dikawal Paspamdes, Kini Penampakan Kades Kohod Jadi Terdakwa Kasus Pagar Laut Tangerang

Budhi menjelaskan bahwa aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan tersebut telah berlangsung sejak awal 1990-an dan semakin meningkat setelah PT ANTAM tidak lagi beroperasi di wilayah itu.

Area tambang yang digunakan para gurandil berada di jalur emas Cikotok–Cirotan–Gang Panjang–Cibuluh yang terhubung hingga ke Pongkor, Bogor.

Berdasarkan data dari pihak TNGHS, saat ini terdapat 36 titik lokasi PETI yang tersebar di wilayah Lebak dan Bogor, dengan jumlah tenda kemah mencapai ratusan.

“Jumlah tenda sekitar 250 unit di titik-titik utama seperti Cibuluh, Cibarengkok, dan Ciberang. Inventarisasi lebih perinci terhadap jumlah lubang galian dan peralatan sedang dalam proses,” ujar Budhi.

Lebih lanjut, Budhi menyebut bahwa sebagian besar penambang ilegal tersebut merupakan warga lokal.

Sekitar 90 persen merupakan warga Kabupaten Lebak yang bermukim di sekitar TNGHS, seperti Kampung Gunung Julang, Lebak Situ, Lebak Gedong, dan Citorek.

Sementara sebagian lainnya berasal dari Sukajaya, Bogor, Tasikmalaya, hingga Jampang, Sukabumi.

Pihak TNGHS, kata Budhi, telah berulang kali melakukan berbagai upaya untuk menindak para gurandil, mulai dari sosialisasi hingga operasi gabungan bersama pemerintah daerah dan aparat penegak hukum.

Termasuk operasi penertiban gabungan pada tahun 1998 dan 2017 yang melibatkan TNI, Polri, Polhut, pemda, dan PT Antam.

Namun, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil karena medan yang sulit dijangkau dan keterbatasan personel di lapangan.

“Lokasi PETI berada jauh di dalam kawasan, akses jalan kaki sekitar lima jam dan terbatasnya personel TNGHS di lapangan, sementara jumlah penambang sangat besar,” kata Budhi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung Barat Siaga Darurat Bencana, 11 Kecamatan Ditetapkan Rawan Longsor
Bandung
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan
Bandung
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Dedi Mulyadi Rancang Digitalisasi Pajak Tambang: Warga Sekitar Banyak yang Miskin
Bandung
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Dedi Mulyadi Minta Maaf Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh: Pemprov Jabar Bertanggung Jawab
Bandung
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan
Bandung
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Pertamina Hentikan Suplai Pertalite di Tasikmalaya, Tercampur Air Saat Hujan Deras
Bandung
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Atap Kelas SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, Siswa Terluka
Bandung
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Siapkan Kredit Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Dedi Mulyadi: Jangan Hanya Pengusaha yang Kaya
Bandung
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Viral Video Wali Murid Lapor Sayur MBG di SDN Argapura Cirebon Basi
Bandung
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Serangan Brutal di Ciamis, Korban yang Tewas Ternyata Kakak Pelaku
Bandung
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Banjir Dayeuhkolot Bandung: 2000 KK Terdampak, Tinggi Muka Air Level Siaga
Bandung
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Aksi Preman Asal Bandung di Tol Cisumdawu, Todongkan Senjata, Pukuli hingga Curi HP Korban
Bandung
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Dedi Mulyadi Tawarkan Kredit Mobil Tanpa DP bagi Sopir Tambang, Warga: Mau!
Bandung
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Butuh Rp 9 Miliar Atasi Banjir, Pemkab Bandung Libatkan Swasta
Bandung
Salurkan Kompensasi Warga Terdampak Penutupan Tambang, Dedi Mulyadi: Total Rp 9 Juta hingga Januari 2026
Salurkan Kompensasi Warga Terdampak Penutupan Tambang, Dedi Mulyadi: Total Rp 9 Juta hingga Januari 2026
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau