Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,3 Juta Anak Belum Imunisasi, Kemenkes Libatkan Influencer Sebarkan Pentingnya Imunisasi

Kompas.com - 17/04/2025, 10:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng pemengaruh (influencer) dalam upaya memperluas cakupan imunisasi sekaligus melawan penyebaran informasi keliru seputar program imunisasi di masyarakat.

Langkah ini dilakukan demi menurunkan keparahan penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi (PD3I).

Dikutip dari Antara, Rabu (17/4/2025), Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine menyoroti tantangan besar dalam program imunisasi, yakni maraknya hoaks yang beredar di tengah kemudahan akses informasi digital.

"Derasnya arus informasi cukup menyulitkan masyarakat untuk bisa membedakan antara fakta yang berbasis sains dan juga informasi palsu. Informasi yang tidak benar dan menyesatkan ini pada awalnya akan menimbulkan keraguan, ketakutan, dan pada akhirnya menimbulkan penolakan masyarakat terhadap imunisasi," ujar Prima.

Baca juga: Dokter Anjurkan Vaksin HPV dan Papsmear untuk Cegah Kanker Serviks

Data Kemenkes mencatat, selama periode 2019-2023 terdapat sekitar 1,3 juta anak di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi lengkap atau bahkan belum menerima dosis pertama imunisasi DPT-HB-Hib.

Kondisi ini dinilai berdampak langsung pada munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya bisa dikendalikan.

"Hal ini yang menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia dalam jumlah penyumbang terbanyak anak yang belum mendapatkan imunisasi," katanya.

Menurut Prima, kolaborasi dengan pemengaruh dipilih lantaran mereka dinilai memiliki jangkauan audiens yang luas, serta berperan penting dalam membentuk opini dan membangun kepercayaan publik.

Selain itu, ia menekankan pentingnya berbagi cerita positif dari orang-orang yang telah merasakan manfaat imunisasi, agar kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi semakin meningkat.

Baca juga: Ibu Hamil Rentan Terkena Influenza, Vaksinasi Jadi Solusi Perlindungan

Prima mengajak para pemengaruh untuk aktif menyebarkan informasi yang bersumber dari institusi terpercaya, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kemenkes, maupun organisasi kesehatan lain.

Informasi tersebut kemudian diharapkan bisa dikemas menjadi konten edukatif yang menarik.

"Lalu bersama-sama kita meng-counter hoaks dan disinformasi imunisasi dengan fakta dan data yang akurat. Jangan ragu untuk meluruskan informasi imunisasi yang salah dan memberikan penjelasan yang mudah dipahami," ucapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau