Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Peran Modal Psikologis: Dari Stres Menuju Sukses

Kompas.com - 07/11/2024, 15:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Marsha Indahsaputri, Rita Markus Idulfilastri, dan Zamralita*

DI TENGAH dinamika kehidupan modern yang semakin penuh tantangan, banyak orang mulai memperhatikan kesehatan psikologis dan mental. Saat ini, mental yang kuat bukan lagi hanya menjadi keunggulan, melainkan kebutuhan.

Salah satu konsep dalam bidang psikologi yang menjadi relevan, menawarkan fondasi mental yang kuat adalah psychological capital atau modal psikologis.

Apa sebenarnya modal psikologis ini? Bagaimana sebuah konsep dapat membantu kita untuk meraih kesuksesan?

Modal psikologis merupakan kumpulan dari keempat komponen yang terdiri dari Hope (harapan), Self-Efficacy (keyakinan diri), Resilience (ketahanan), dan Optimism (optimisme).

Kombinasi dari elemen-elemen ini dapat menciptakan kekuatan mental yang dapat mendukung individu dalam menghadapi kesulitan, mencapai tujuan yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Hope. Harapan merupakan dorongan internal yang memberi individu kekuatan untuk bertahan dan percaya pada kemampuan diri dalam mencapai dan mengarahkan dirinya kepada suatu tujuan.

Mereka yang memiliki harapan akan berupaya dan mampu merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai apa yang mereka inginkan, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Self-Efficacy. Efikasi merujuk pada kepercayaan individu terhadap kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan tertentu.

Ketika seseorang yakin akan kemampuannya, mereka akan lebih berani dalam mengambil langkah ke depan. Hal ini merupakan bahan bakar yang dapat mendorong seseorang untuk dapat berinovasi dan tampil lebih maksimal.

Dengan keyakinan kuat, individu cenderung menghadapi tantangan, mencoba hal-hal baru dan berusaha mengatasi hambatan, sehingga dapat memberikan berkontribusi positif pada kinerja dan produktivitas mereka sehari-hari.

"Our greatest glory is not in never falling, but in rising every time we fall." — Confucius (1895)

Resilience. Sering mendengar istilah come back stronger? Ini merupakan istilah yang sangat cocok dalam menjelaskan resilience.

Ketahanan merupakan kemampuan untuk bangkit kembali setelah mengalami kegagalan atau kesulitan.

Pada era yang penuh dengan tantangan ini, ketahanan menjadi modal yang sangat berharga. Setiap kegagalan dianggap pelajaran berharga bagi individu yang resilien. Mereka memandang kegagalan sebagai kesempatan belajar dan bertumbuh, bukan sebagai akhir dari segalanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau