Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yohanes Handoko Aryanto SE, MBA, CSRS
Senior Expert Business Trend, Pertamina Energy Institute

Yohanes Handoko Aryanto SE, MBA, CSRS adalah Senior Expert Business Trend, Pertamina Energy Institute

Tantangan Situasi Global 2025 dalam Pencapaian Target Lifting Minyak

Kompas.com - 13/11/2024, 10:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU bulan menuju pengujung 2024, masih belum terlihat sinyal perbaikan situasi ekonomi maupun geopolitik global. Dari sisi ekonomi, China dan AS yang berkontribusi sekitar hampir 40 persen PDB dunia masih belum sepenuhnya pulih.

Pertumbuhan ekonomi China dan AS diperkirakan oleh IMF dan World Bank akan turun pada tahun depan. Situasi ini bisa diperparah jika Presiden AS Donald Trump sungguh-sungguh melakukan perang dagang dengan China.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi China memiliki korelasi dengan perlambatan pertumbuhan permintaan minyak dunia. Sejauh ini, China berkontribusi pada sekitar 16 persen permintaan minyak global.

Baik OPEC maupun Energy Information Agency (EIA) memproyeksikan bahwa akan terjadi perlambatan pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun depan, terutama dipengaruhi oleh situasi ekonomi China.

Sementara itu, pasokan minyak global dalam posisi cukup kuat dengan produksi minyak global mencapai tingkat pertumbuhan sekitar 1 persen dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan ini didorong oleh AS yang memiliki sekitar 18 persen porsi produksi global, dengan peningkatan pertumbuhan tertinggi di antara negara-negara lain, yaitu mencapai sekitar 7 persen.

Dalam situasi tersebut, tanpa kebijakan OPEC+ yang memangkas produksi sebesar 3.66 juta bph hingga akhir 2025 dan 2,2 juta bph yang diperpanjang hingga akhir 2024, harga minyak akan tertekan di bawah 70 dollar AS per barrel.

Potensi pelemahan harga minyak pada 2025

Melihat situasi perekonomian global, terutama China dan kebijakan Presiden Trump yang akan lebih mendorong produksi minyak AS, kecuali jika terjadi disrupsi pasokan, harga minyak berpotensi tertekan lebih jauh pada 2025.

Berbagai lembaga, baik dari perbankan investasi maupun penyedia data dan analisis global terkemuka, memandang bahwa harga minyak pada 2025 akan lebih rendah dari tahun sebelumnya, bahkan cukup banyak yang memprediksikan bahwa harga minyak akan berada di kisaran 70 dollar AS per barrel atau lebih rendah.

Jika sungguh-sungguh terjadi, situasi tersebut tentunya memiliki berbagai implikasi bagi Indonesia. Apalagi, dalam APBN 2025, harga minyak mentah jenis ICP ditargetkan cukup tinggi di kisaran 82 dollar AS per barrel.

Harga minyak yang lebih rendah dari target RAPBN di satu sisi akan menurunkan beban impor dan subsidi. Apalagi, untuk Indonesia yang merupakan net importir minyak.

Selain itu, harga minyak rendah juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan biaya produksi produk turunan minyak, termasuk meningkatkan ketahanan energi jika dapat dilakukan pengadaan minyak mentah murah.

Meski demikian, harga minyak rendah tentunya akan menjadi disinsentif untuk aktivitas hulu yang memiliki target lifting.

Mengatasi tantangan hulu migas pada 2025

Harga minyak di bawah 70 dollar AS per barrel memang bukan pertama kalinya dialami sektor hulu. Sebelumnya, selama periode 2015 hingga 2020, sektor hulu pernah mengalami harga minyak di bawah 70 dollar AS per barrel.

Dalam situasi tersebut, sektor hulu melakukan berbagai kebijakan seperti optimasi biaya operasi, efisiensi biaya umum dan administrasi, serta penghematan biaya investasi.

Meski demikian, situasi pada periode tersebut berbeda dengan situasi saat ini. Pada periode tersebut, fokus dari perusahaan migas adalah memproduksi minyak di lingkungan harga rendah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Jadwal KRL Jogja - Solo pada 9-12 Juni 2025
Jadwal KRL Jogja - Solo pada 9-12 Juni 2025
Ekbis
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
InJourney Hospitality Group Salurkan Hewan Kurban Idul Adha
Ekbis
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Bupati Raja Ampat: Masyarakat Tak Mau Tambang Nikel PT Gag Ditutup ...
Ekbis
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Meski Kantongi Izin Resmi, Bahlil Perketat Pengawasan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat
Ekbis
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
OJK: Buron Kasus Investree Adrian Gunadi Ada di Qatar
Ekbis
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
7.000 Pekerjanya Kena PHK, P&G Tak Kebal Efek Tarif Trump
Ekbis
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban  hingga ke Pelosok
Peringati Idul Adha 1446 H, Pertamina Hulu Salurkan Ribuan Hewan Kurban hingga ke Pelosok
Ekbis
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Disney Lakukan PHK, Ratusan Karyawan Bagian Film, Televisi dan Keuangan Terdampak
Ekbis
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau