Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Melonjak di Atas HET, Kapan Turunnya?

Kompas.com - 22/07/2025, 16:30 WIB
Suparjo Ramalan ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras medium dan premium di tingkat konsumen secara nasional melonjak melewati harga eceran tertinggi (HET), pada Selasa (22/7/2025).

Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 15.00 WIB, harga beras medium naik 15,1 persen menjadi Rp14.388 per kilogram. Adapun HET beras medium nasional di angka Rp12.500 per kg.

Untuk beras premium terkerek naik 8,13 persen ke posisi Rp16.111 per kg. HET beras premium nasional yang ditetapkan sebesar Rp14.900 per kg.

Sementara itu, harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) naik tipis atau 0,23 persen menjadi Rp12.529 per kg. HET SPHP ditetapkan Rp12.500 per kg.

Baca juga: Harga Beras Melonjak, Pedagang Beras Jagung di Polewali Mandar Raup Untung Tiga Kali Lipat

Lebih rinci, untuk zona I harga beras medium naik 10,9 persen menjadi Rp13.864 per kg, zona II melonjak 11,44 persen ke level Rp14.599 per kg, dan zona III meningkat 23,67 persen ke posisi Rp16.695 per kg.

Harga beras premium di zona I naik 3,76 persen menjadi Rp15.460 per kg, zona II meningkat 7,32 persen ke posisi Rp16.528 per kg, dan zona III mencapai Rp18.120 per kg, melonjak 14,68 persen.

Sedangkan harga beras SPHP di masing-masing zona tercatat turun antara 1,81 persen, 1,68 persen, dan 0,57 persen.

Baca juga: Beras SPHP 5 Kg Bisa Ditukar Ulang, Jika Berat Tidak Sesuai Takaran

Kapan Harga Beras Mulai Turun?

Harga beras premium di ritel modern dan pasar tradisional akan mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 per kemasan 5 kilogram atau setara Rp200 per 1 kilogram. Langkah ini terjadi usai temuan 212 merek beras diduga dioplos dan dijual sebagai beras premium, sebagaimana diungkapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Polri.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, sejumlah produsen besar telah menyurati jaringan ritel mereka untuk segera memangkas harga. Ia memperkirakan koreksi harga mulai terlihat dalam kurun waktu satu hingga dua minggu ke depan.

“Kami yakin satu, dua minggu harga turun, dan bahkan sudah ada perusahaan besar menyurat, meminta distributornya menurunkan harga Rp1.000 per kemasan (5 kg),” ujar Amran dalam acara penyaluran beras SPHP di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, pekan kemarin.

Baca juga: Produsen Diusut gara-gara Beras Oplosan, Harga Beras Premium Turun Rp 1.000 per 5 Kg

Ia menegaskan keputusan ini menyusul langkah hukum dari pemerintah terhadap praktik pengoplosan beras yang membuat harga premium tidak wajar di pasaran.

“Setelah kami menyurat ke penegak hukum soal 212 merek, dan mereka (produsen) menyurat balik, turunkan harga Rp 1.000. Alhamdulillah, sekarang sudah di bawah HET,” imbuhnya.

Meski tidak menyebutkan identitas produsen secara eksplisit, Amran menyarankan publik untuk menelusuri informasi tersebut melalui pemberitaan media.

“Nanti cari sendiri, ada di media. Aku tidak hafal, ada banyak produsen yang menyurat,” katanya saat ditanya lebih lanjut.

Baca juga: Mentan Amran: Harga Beras Premium Turun Rp 1.000, Konsumen Tetap Harus Waspadai Beras Oplosan

Dalam pemberitaan Kompas.com sebelumnya, setidaknya terdapat empat produsen besar yang sedang diperiksa oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri atas dugaan pelanggaran mutu dan takaran.

Mereka adalah Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Mereka diketahui mengelola berbagai merek beras terkenal yang beredar luas di pasar ritel modern maupun pasar tradisional.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau