KOMPAS.com – Zhong Shanshan kembali menduduki posisi sebagai orang terkaya di China, menggeser pendiri ByteDance, Zhang Yiming, dari puncak daftar.
Pendiri sekaligus Chairman Nongfu Spring ini mengukuhkan kembali dominasinya di sektor minuman, setelah saham perusahaannya melonjak hampir 36 persen sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data Forbes, kekayaan bersih Zhong kini mencapai 65,7 miliar dollar AS. Sedikit lebih tinggi dibandingkan Zhang Yiming yang memiliki kekayaan 65,5 miliar dollar AS dari sahamnya di ByteDance, induk TikTok.
Baca juga: Profil Low Tuck Kwong, Konglomerat Batu Bara dan Orang Terkaya Kedua RI
Kembalinya Zhong ke posisi puncak tak lepas dari pulihnya kinerja Nongfu Spring, terutama bisnis utama air minum kemasan yang sempat terpukul pada tahun lalu.
Kala itu, banyak merek, termasuk Nongfu Spring, menerapkan strategi diskon besar-besaran demi menarik konsumen yang lebih hemat di tengah tekanan ekonomi.
Namun, tahun ini tekanan diskon mulai mereda seiring upaya pemerintah China menahan perang harga di berbagai sektor guna mengatasi ancaman deflasi. Hal ini turut mendukung penguatan saham Nongfu Spring yang tercatat di Bursa Hong Kong.
“Nongfu Spring sebagai pemimpin industri akan diuntungkan dari tren konsumen yang menimbun air minum selama musim panas, apalagi ketika platform e-commerce memberikan subsidi besar untuk memperkuat layanan pengantaran makanan mereka,” ujar analis Morningstar yang berbasis di Hong Kong, Jacky Tsang, dikutip dari Forbes.
Baca juga: Daftar Properti Milik Prajogo Pangestu, Orang Terkaya di Indonesia
Dalam catatan riset Juli 2025, Tsang memperkirakan pendapatan Nongfu Spring akan tumbuh 13,6 persen secara tahunan menjadi 48,7 miliar yuan (setara 6,8 miliar dollar AS), termasuk kontribusi kuat dari lini bisnis teh perusahaan tersebut.
Sebagai perbandingan, tahun lalu pendapatan perusahaan nyaris stagnan di angka 42,9 miliar yuan.
Nongfu Spring bahkan menyebut tahun lalu sebagai masa “serangan dan ujian yang belum pernah terjadi sebelumnya”, sebagaimana tertulis dalam laporan tahunan perusahaan.
Kisah sukses Zhong tak lepas dari berbagai kontroversi.
Ia sempat dituduh mengumpulkan kekayaan secara tidak etis dengan merugikan mitra bisnis lamanya, mendiang Zong Qinghou, pendiri Wahaha Group yang wafat tahun lalu pada usia 79 tahun. Namun, tuduhan tersebut telah dibantah oleh Zhong.
Baca juga: Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia Karena Aset Bitcoin, Siapa Satoshi Nakamoto?
Zhong juga menghadapi serangan dari konsumen nasionalis yang menilai desain kemasan produk Nongfu Spring terlalu “bernuansa Jepang” karena mengusung ilustrasi ala Jepang.
Akibatnya, citra perusahaan sempat merosot, disusul dengan anjloknya harga saham.
Namun, situasi mulai berubah. Selain pulihnya kinerja Nongfu Spring, pesaing utamanya, Wahaha Group, kini tengah dirundung konflik internal yang menyeret reputasi perusahaan.