Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas Lapor ke Prabowo: Pelaku Beras Oplosan Sudah Ditindak Tegas

Kompas.com - 07/08/2025, 10:49 WIB
Suparjo Ramalan ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto terkait maraknya peredaran beras oplosan di masyarakat.

Ia memastikan bahwa pemerintah telah bertindak tegas terhadap pelaku yang terbukti melanggar hukum dalam praktik pengoplosan beras, dan memastikan masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas beras yang beredar di pasar.

“Terakhir saya laporkan soal yang ramai sekarang, soal beras yang melanggar itu sudah ditindak tegas. Tapi masyarakat tidak usah khawatir,” ujar Zulhas di Istana Negara usai rapat terbatas (ratas) ditulis Kamis (7/8/2025).

Menurutnya, pemerintah tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga mempercepat intervensi pasar untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras.

Baca juga: Skandal Beras Oplosan Buka Borok Pengawasan Mutu Pangan

Ilustrasi beras oplosanDOK. Kementan Ilustrasi beras oplosan
Presiden Prabowo, kata Zulhas, telah menyetujui percepatan operasi pasar dengan volume besar 1,3 juta ton untuk digelontorkan lewat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Kita sudah ada operasi pasar yang disetujui Bapak Presiden 1,3 juta ton dipercepat, ini sekarang untuk operasi pasar,” paparnya.

Tak hanya itu, pemerintah telah menggulirkan program bantuan pangan beras bagi masyarakat, sebagai bentuk jaring pengaman sosial dalam menghadapi lonjakan harga dan potensi kelangkaan. Total bantuan beras yang disalurkan sebanyak 360.000 ton.

“Kedua sudah ada bantuan pangan beras sebanyak 360 ribu ton,” beber Zulhas.

Baca juga: Praktik Beras Oplosan Merek Premium Dibongkar, Pelaku Terancam Pidana Berat

Ia memastikan bahwa langkah-langkah ini akan terus dimonitor secara ketat oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional agar distribusi beras berjalan lancar dan merata hingga ke daerah-daerah.

Isu beras oplosan sebelumnya ramai dibahas di publik setelah ditemukan sejumlah distributor dan oknum pelaku usaha yang mencampurkan beras kualitas rendah dengan beras premium dan memasarkan dengan harga tinggi.

Praktik ini tak hanya merugikan konsumen, tetapi juga menimbulkan keresahan sosial di tengah situasi ekonomi yang menantang.

Baca juga: Kasus Beras Oplosan Terbongkar, Mentan Amran Tuai Apresiasi dari APPSI Jabar

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau