JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto terkait maraknya peredaran beras oplosan di masyarakat.
Ia memastikan bahwa pemerintah telah bertindak tegas terhadap pelaku yang terbukti melanggar hukum dalam praktik pengoplosan beras, dan memastikan masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas beras yang beredar di pasar.
“Terakhir saya laporkan soal yang ramai sekarang, soal beras yang melanggar itu sudah ditindak tegas. Tapi masyarakat tidak usah khawatir,” ujar Zulhas di Istana Negara usai rapat terbatas (ratas) ditulis Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, pemerintah tidak hanya melakukan penindakan, tetapi juga mempercepat intervensi pasar untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras.
Baca juga: Skandal Beras Oplosan Buka Borok Pengawasan Mutu Pangan
“Kita sudah ada operasi pasar yang disetujui Bapak Presiden 1,3 juta ton dipercepat, ini sekarang untuk operasi pasar,” paparnya.
Tak hanya itu, pemerintah telah menggulirkan program bantuan pangan beras bagi masyarakat, sebagai bentuk jaring pengaman sosial dalam menghadapi lonjakan harga dan potensi kelangkaan. Total bantuan beras yang disalurkan sebanyak 360.000 ton.
“Kedua sudah ada bantuan pangan beras sebanyak 360 ribu ton,” beber Zulhas.
Baca juga: Praktik Beras Oplosan Merek Premium Dibongkar, Pelaku Terancam Pidana Berat
Ia memastikan bahwa langkah-langkah ini akan terus dimonitor secara ketat oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional agar distribusi beras berjalan lancar dan merata hingga ke daerah-daerah.
Isu beras oplosan sebelumnya ramai dibahas di publik setelah ditemukan sejumlah distributor dan oknum pelaku usaha yang mencampurkan beras kualitas rendah dengan beras premium dan memasarkan dengan harga tinggi.
Praktik ini tak hanya merugikan konsumen, tetapi juga menimbulkan keresahan sosial di tengah situasi ekonomi yang menantang.
Baca juga: Kasus Beras Oplosan Terbongkar, Mentan Amran Tuai Apresiasi dari APPSI Jabar
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini