JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menargetkan metode pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bisa digunakan di Tiongkok, China, pada akhir tahun ini.
“QRIS kita sudah disambungkan dengan Malaysia, Singapura, Thailand, dan Insha Allah, tengah tahun ini kita bisa diterima di Jepang. Insha Allah juga, akhir tahun ini kita bisa konek dengan QR-nya China, Tiongkok,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat membuka acara Karya Kreatif Indonesia 2025 di Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Sebagai informasi, progres terakhir pengimplementasian QRIS di China sudah dalam tahap finalisasi, mulai dari sisi perjanjian kerja sama bisnis, teknis, dan operasional antara Union Pay Internasional China dengan pihak Indonesia, yakni Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Baca juga: QRIS Bisa Digunakan di Jepang Mulai 17 Agustus 2025
Kemudian, juga telah dilakukan perjanjian antara empat penyedia layanan pembayaran di Indonesia dengan Union Pay Internasional China, yakni PT Rintis Sejahtera, PT Alto Network, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, dan PT Jalin Pembayaran Nusantara untuk pengembangan sistem dan sandbox.
Lebih lanjut Perry mengatakan BI juga menargetkan QRIS bisa digunakan untuk bertransaksi di Arab Saudi. Sehingga, para jemaah haji memiliki metode pembayaran yang dinilai lebih efisien.
Pihaknya nanti akan menyinkronkan QR dengan Kartu Nusuk para jemaah haji.
Kartu Nusuk adalah kartu identitas resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sebagai identifikasi resmi.
“Insya Allah QR kita juga akan kita gunakan untuk para jemaah haji umrah dengan Kartu Nusuk. Kartu Nusuknya tidak hanya untuk umrah, tapi bisa pakai QRIS,” kata Perry.
Baca juga: Transaksi QRIS Antar Negara di Livin’ by Mandiri Tumbuh 3 Kali Lipat
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini