Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ungkap Alasan Anggaran Subsidi BBM Turun pada 2026

Kompas.com - 15/08/2025, 21:18 WIB
Yohana Artha Uly,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) 2026 turun dibanding tahun ini. Penurunan dipengaruhi harga minyak mentah dan penataan distribusi subsidi.

Dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2026, anggaran subsidi BBM dialokasikan Rp 25,1 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari outlook 2025 yang mencapai Rp 26,1 triliun.

Asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) 2026 ditetapkan 70 dollar AS per barrel, turun dari 82 dollar AS per barrel di APBN 2025.

"ICP tadi memang lebih rendah dibandingkan tahun ini, sehingga memang perhitungannya pasti menurun, tren dari kurs juga kita akan lihat, sehingga kita akan melihat berdasarkan asumsi yang ada di dalam nota keuangan ini," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Baca juga: Anggaran Ketahanan Energi Rp 402,4 Triliun di 2026, Paling Banyak Buat Subsidi

Pemerintah juga memperbaiki tata kelola distribusi subsidi agar lebih tepat sasaran.

Sri Mulyani mengatakan reformasi distribusi ini merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto. Presiden ingin subsidi hanya dinikmati kelompok miskin, bukan orang kaya.

"Sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Presiden, subsidi harus makin tepat sasaran. Jadi yang disampaikan tadi, kalau subsidi masih ditempati kelompok yang sangat kaya, mungkin perlu untuk dilakukan suatu langkah-langkah untuk penargetan," ucapnya.

Kementerian Keuangan bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperbaiki data penerima subsidi BBM. Badan Pusat Statistik (BPS) juga terlibat dalam pembaruan data.

Kebijakan subsidi energi nantinya berbasis Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar lebih tepat sasaran.

"Jadi kementerian terkait maupun BPS akan menggunakan data itu (DTSEN), kita akan menggunakan sebagai patokan atau acuan mengenai berapa sebetulnya volume subsidi yang dibutuhkan apabila targetnya benar," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Prabowo Target 770.000 Rumah Subsidi yang Dapat Dana Alokasi APBN 2026

Ia menambahkan perbaikan tata kelola distribusi BBM sudah dibahas dan disetujui DPR. DPR meminta penyaluran subsidi lebih adil dan benar-benar dinikmati kelompok berhak.

"Dalam pembahasan kita dengan DPR, berkali-kali di panja maupun pada saat kesimpulan dari KEM-PPKF, DPR meminta pemerintah untuk betul-betul mentargetkan subsidi secara lebih adil, artinya betul-betul kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau