Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapur Umum MBG 5.905 Unit, BGN Klaim Sudah Layani 205 Juta Kali Penerima Manfaat

Kompas.com - 19/08/2025, 15:42 WIB
Suparjo Ramalan ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut Satuan Pemenuhan Pangan dan Gizi (SPPG) alias dapur umum untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah beroperasi menyentuh 5.905 unit. Jumlah itu tercatat hingga pekan ini.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan dalam waktu dekat jumlah SPPG bisa melonjak signifikan karena proses penilaian kelayakan tengah dikebut.

Saat ini ada 19.000 unit dapur umum yang sedang dinilai kelayakannya.

Baca juga: Anggaran MBG Per Hari Capai Rp 1,2 Triliun, BGN Targetkan 89 Juta Penerima di 2026

Para siswa menikmati program makan bergizi gratis/MBG (ilustrasi)). KOMPAS.COM/ Nur Khalis Para siswa menikmati program makan bergizi gratis/MBG (ilustrasi)).

“Alhamdulillah hari ini sudah 5.905 SPPG, dan mungkin dalam minggu ini sudah akan bertambah lagi. Karena kami sedang melakukan kecepatan-kecepatan di mana ada 19.000 yang tinggal kami lihat kelayakan-kelayakannya,” ujar Dadan saat konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2025).

Keberadaan SPPG dinilai ikut memperluas jangkauan program MBG.

Hingga saat ini, layanan makanan bergizi sudah diberikan lebih dari 205 juta kali kepada penerima manfaat di seluruh Indonesia.

“Dan ini sudah melayani lebih dari 205 juta orangnya, penerima manfaat,” paparnya.

Baca juga: Anggaran MBG 2026 Jadi Rp 335 Triliun, Hampir Separuh Dana Pendidikan

Menurut Dadan, pembangunan SPPG menjadi ujung tombak pelaksanaan MBG, karena berfungsi sebagai pusat distribusi, pendataan, hingga pengawasan kualitas makanan yang disalurkan.

Ke depan, BGN akan memastikan seluruh SPPG terintegrasi dengan sistem digital agar transparansi dan akuntabilitas lebih terjaga.

Ia mencatat sedikitnya anggaran Rp 1,2 triliun digelontorkan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat melalui Makan Bergizi Gratis di tahun depan. Angka itu kurang lebih Rp 25 triliun per bulan.

Kelompok yang diprioritaskan adalah mereka yang rentan terhadap masalah gizi, yaitu Ibu hamil, yang membutuhkan asupan gizi seimbang untuk mencegah bayi lahir stunting atau mengalami gangguan tumbuh kembang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau