Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Sebut Harga Beras Mulai Turun di 15 Provinsi, Klaim Stok Nasional Aman hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 25/08/2025, 07:09 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan rasa syukur karena Indonesia tidak mengimpor beras tahun ini.

Kondisi itu terjadi ketika banyak negara maju justru kesulitan akibat lonjakan harga beras.

Amran mencontohkan Jepang yang mengalami kenaikan harga beras 90,7 persen pada Juli 2025.

Warga di sana bahkan harus antre membeli beras murah. Indonesia justru mampu menjaga ketahanan pangan lewat produksi dalam negeri.

“Alhamdulillah, kita patut bersyukur stok beras dalam negeri sangat cukup, sehingga tahun ini kita tidak impor beras. Hingga Agustus ini stok beras aman dan produksi on the track terus meningkat," kata Amran di Jakarta, Minggu (25/8/2025), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Mentan Klarifikasi usai Dikritik Bandingkan Harga Beras di Jepang

Data dari Food and Agriculture Organization (FAO), United States Department of Agriculture (USDA), dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan proyeksi produksi beras nasional terus naik.

Dari 30,62 juta ton pada 2024, angka itu diperkirakan mencapai 33,8–35,6 juta ton pada 2025.

Cadangan beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog juga mencatat rekor tertinggi 57 tahun terakhir, yakni 4,2 juta ton. Tahun lalu stok hanya sekitar 1 juta ton.

“Dulu kita defisit stok dan terpaksa impor 7 juta ton pada 2023 dan 3–4 juta ton pada 2024. Kini, stok kita tertinggi dalam sejarah, dan dunia mengakui ketahanan pangan Indonesia. FAO dan Departemen Pertanian Amerika memuji capaian ini,” ujar Amran.

Baca juga: Harga Beras Premium di Ritel Tembus Rp 140.790 per 5 Kilogram

Dia menambahkan panen kedua pada September 2025 akan memperkuat pasokan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan beras.

Amran juga menyinggung harga beras yang sempat melonjak.

Menurut data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras medium dan premium kini berangsur turun di 15 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali.

“Dua hari lalu (22/8/2025) harga beras turun di 13 provinsi, dan kini meluas ke 15 provinsi. Saya optimistis harga akan semakin stabil dalam beberapa minggu ke depan, seiring penguatan distribusi beras SPHP,” ucapnya.

Harga beras ditekan lewat operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digencarkan Perum Bulog bersama TNI, Polri, dan instansi terkait.

Bulog menyalurkan 6.000 ton beras SPHP per hari. Penyaluran akan ditingkatkan menjadi 7.000–10.000 ton per hari hingga akhir 2025. Total target distribusi dari awal Juli sampai Desember 2025 mencapai 1,3 juta ton.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau