JAKARTA, KOMPAS.com - Executive Vice President Divisi LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi mengungkapkan bahwa Visa salah satu perusahaan keuangan asal Amerika Serikat (AS) akan membeli hak penamaan Naming Rights Stasiun LRT Kuningan.
Harga hak penamaan stasiun itu yang ditawarkan LRT ke Visa sebesar Rp 7 miliar per tahun. Sementara total kontrak yang berlaku selama 3 tahun. Dengan begitu artinya total harga hak penamaan yang ditawarkan untuk 3 tahun sebesar Rp 21 miliar.
“Harganya seingat saya Rp 7 miliar per tahun dan kontrak yang kita buat ada 3 tahun, artinya Rp 7 miliar itu berlaku satu tahun tapi kontraknya 3 tahun,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Baca juga: TransJakarta Targetkan Jual Naming Rights 11 Halte Tahun Ini
Purnomosidi membocorkan realisasi atau penandatangan kontrak itu akan dilakukan sekitaran Oktober atau November 2025 mendatang.
Selain hak penanaman, kedua perusahaan itu juga akan melakukan kerjasama di bidang metode pembayaran. Di mana para pengguna LRT nantinya juga bisa membeli atau membayar tiket menggunakan kartu kredit Visa.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Visa. Visa akan menjadi lead agar kartu kredit bisa digunakan. Jadi, pembayaran tidak hanya pakai e-money," ujarnya.
Untuk diketahui, sejauh ini Stasiun LRT yang sudah menjual hak penamaannya adalah Stasiun Dukuh Atas BNI dan Stasiun Pancoran Bank BJB.
Baca juga: TransJakarta, LRT, dan MRT: Mana Harga Naming Rights yang Paling Mahal?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini