JAKARTA, KOMPAS.com- Bank Indonesia (BI) memastikan akan berbagi beban pembiayaan bersama pemerintah alias burden sharing, untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Skema burden sharing adalah kebijakan sinergi antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk berbagi beban dalam pembiayaan dilakukan tahun ini.
Sebagai informasi, skema burden sharing pernah dilakukan saat pandemi Covid-19 berlangsung. Skema pembiayaan tersebut dilakukan demi memenuhi kebutuhan pembiayaan utang pemerintah dalam menangani pandemi virus corona Covid-19.
Baca juga: Ringankan APBN, Kemenkeu-BI Burden Sharing Pembiayaan Kopdes Merah Putih dan Perumahan Rakyat
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, skema burden sharing tahun ini dilakukan untuk mendukung pembiayaan berbagai program ekonomi kerakyatan dalam Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Perry mencatat, hingga Senin (1/9/2025) BI sudah memborong surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 200 triliun.
Pembelian SBN ini kata Perry, tidak hanya digunakan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan menjaga likuiditas, tetapi juga untuk membantu pembiayaan program pemerintah.
Baca juga: Mengukur Efektivitas Kebijakan Burden Sharing
“Kami update, sejak kemarin kami telah membeli SBN sebesar Rp 200 triliun, data terbaru kemarin termasuk untuk debt switching,” tutur Perry dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Selasa (2/9/2025).
Ia memerinci, sebagian dana SBN ini akan digunakan untuk mendanai program-program ekonomi kerakyatan Asta Cita seperti program perumahan rakyat yang ditargetkan 3 juta rumah, Koperasi Desa Merah Putih, serta inisiatif lain dalam program prioritas.
“Dengan burden sharing atau pembagian beban bunga yang tentu saja bersama BI dan Kementerian Keuangan, dan karenanya akan mengurangi beban pembiayaan dari program-program untuk ekonomi kerakyatan ini,” jelasnya. (Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Burden Sharing Berlanjut, BI Sudah Borong SBN Rp 200 Triliun
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini