Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danone dan UNU Yogyakarta Dorong Ekosistem Industri Halal Lewat Program MENA

Kompas.com - 23/09/2025, 14:31 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Danone Indonesia bekerja sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta mendorong pengembangan industri halal nasional melalui program Indonesia-Middle East and North Africa (MENA) Expert Exchange 2025.

Program ini mengirimkan delegasi akademisi Indonesia ke Turki pada 7–13 September 2025 untuk berbagi pengalaman dan memperluas jejaring internasional di sektor halal.

Delegasi terdiri atas akademisi dan praktisi dari berbagai lembaga, termasuk Direktur Kemitraan & Kerja Sama BPJPH Dr. Fertiana Santy, Guru Besar Teknik Kimia ITS Prof. Setyo Gunawan PhD, Dr. Muhammad Faishal Aminuddin dari Universitas Brawijaya, serta perwakilan UNU Yogyakarta seperti Direktur Halal Center Listiana Hidayati dan Direktur GEDSI Dr. Wiwin Rohmawati. Dari pihak Danone Indonesia hadir Head of Regulatory Affairs Prima Sehanputri.

Baca juga: Pemerintah Tambah 6 KEK Baru, Salah Satunya Dibidik Jadi Rantai Pasok Global Industri Halal

Delegasi mengunjungi sejumlah lembaga terkemuka Turki, seperti Halal Accreditation Agency (HAK) Ankara, Lokman Hekim University, Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC), serta lembaga sertifikasi halal GIMDES. Mereka juga meninjau fasilitas operasional Danone di Turki.

Direktur Halal Center UNU Yogyakarta, Listiana Hidayati, mengatakan, dengan keterlibatan langsung bersama lembaga-lembaga terkemuka Turki, delegasi UNU Yogyakarta mendapatkan wawasan yang berguna untuk memperkaya ekosistem halal Indonesia.

" Agenda ini juga memperluas jaringan internasional dengan lembaga halal terkemuka di Turki, baik dari sisi akreditasi, sertifikasi, dan riset,” kata Listiana melalui keterangan pers, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Industri Halal Jadi Target Utama Asuransi Syariah, OJK Tetapkan Batas 2027

Program ini merupakan bagian dari kolaborasi yang disepakati PBNU dan Danone Indonesia pada 22 Maret 2025, yang menekankan peran masyarakat sipil, akademisi, pemerintah, dan industri dalam memajukan studi halal.

Selain Turki, program ini juga akan mengirim pakar Indonesia ke Mesir untuk mengkaji pertanian berkelanjutan, sementara akademisi dari Turki dan Mesir akan berkunjung ke Indonesia untuk berbagi wawasan tentang kesehatan publik.

Head of Regulatory Affairs Danone Indonesia, Prima Sehanputri, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung industri halal nasional.

“Danone Indonesia terus memperkuat ekosistem halal melalui penerapan rantai nilai halal yang terintegrasi, mulai dari proses produksi, inovasi produk, hingga distribusi yang sesuai dengan standar dan syarat kehalalan,” ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau