KOMPAS.com – Banyak orang berpikir untuk menambah penghasilan, mereka harus mencari pekerjaan baru atau mengambil pekerjaan sampingan. Namun, bagi Warren Buffett, kuncinya bukan bekerja lebih keras, melainkan berpikir lebih bijak tentang uang.
Investor legendaris yang dijuluki Oracle of Omaha ini kini menjadi orang terkaya keempat di dunia, dengan kekayaan mencapai 162,1 miliar dollar AS.
Di balik reputasinya sebagai pemegang saham terbesar Berkshire Hathaway, Buffett justru dikenal lewat nasihat finansial yang membumi dan realistis.
Lebih dari 60 tahun berkarier di dunia investasi, Buffett meninggalkan banyak prinsip sederhana yang relevan hingga kini.
Baca juga: Warren Buffett Ubah Haluan ke Emas, Robert Kiyosaki Ingatkan Krisis Pasar
Dikutip dari Go Banking Rates, Senin (6/10/2025), berikut 13 tips keuangan Warren Buffett yang bisa diterapkan siapa pun, bahkan oleh mereka yang baru mulai belajar berinvestasi.
“Seseorang duduk di bawah pohon teduh hari ini karena seseorang menanam pohon itu sejak lama.”
Buffett tidak memulai karier investasinya dengan jutaan dollar. Ia pernah “bekerja dengan uang yang sangat kecil” dan memilih perusahaan kecil yang diyakininya akan berkembang.
“Jika Anda bekerja dengan modal kecil, Anda bisa menghasilkan keuntungan besar,” kata Buffett dalam rapat tahunan Berkshire Hathaway 2001.
Menurutnya, investasi kecil yang sabar bisa tumbuh besar seiring waktu.
“Menurut saya, bagi kebanyakan orang, cara terbaik adalah memiliki dana indeks S&P 500.”
Buffett menilai, investasi terbaik bagi kebanyakan orang adalah index fund seperti S&P 500, yang berisi 500 perusahaan besar lintas sektor.
Ia menilai, cara ini sederhana, efektif, dan berisiko rendah.
“Aturan pertama investasi adalah jangan rugi. Aturan kedua, jangan lupakan aturan pertama,” ujar Buffett.
Baca juga: Warren Buffett Tutup Masa Jabatannya dengan Akuisisi Petrokimia Rp 161 Triliun
“Tempatkan 10 persen uang tunai di obligasi pemerintah jangka pendek.”
Buffett menyarankan portofolio dengan komposisi 90 persen saham indeks S&P 500 dan 10 persen obligasi pemerintah.