Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Umum Mobil: Mengapa Mesin Tak Mau Stasioner?

Kompas.com - 31/10/2025, 14:42 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Masalah mesin mobil yang tidak mau stasioner atau idle merupakan gejala yang umum terjadi, biasanya akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.

Namun, kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mengingat ada banyak komponen pendukung dan teknologi sistem bahan bakar yang berbeda dari generasi ke generasi.

Karburasi vs Injeksi

Baca juga: Kenapa Motor Brebet? Begini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Imun, pemilik bengkel Spesialis Ford Trucuk Klaten, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar antara sistem bahan bakar karburasi dan injeksi pada mobil bensin.

“Mobil dikatakan tidak mau stasioner saat mesin mati sendiri setelah pedal gas dilepas, putaran idle tidak stabil, dan harus digas terus supaya mesin tetap hidup. Ini tidak normal dan bikin susah pengemudi,” ujar Imun kepada Kompas.com, Kamis (30/10/2025).

Penyebab umum dari masalah ini biasanya adalah karena mesin tidak mendapat campuran udara dan bahan bakar yang ideal, suplai udara atau bahan bakar yang tidak stabil, pengapian yang tidak optimal, atau kompresi mesin yang lemah.

Disetel Manual

“Terkait campuran udara dan bahan bakar, di mobil karburasi masih bisa disetel secara manual, yakni dengan mengatur lewat sekrup di karburator. Bila setelannya terlalu rendah atau campuran bahan bakar tidak pas, mesin mudah mati,” jelas Imun.

Sebaliknya, pada mobil injeksi, setelan campuran udara dan bahan bakar diatur secara otomatis oleh electronic control unit (ECU) serta beberapa sensor. “Kalau di injeksi tidak bisa disetel, tapi harus ditelusuri penyebab tak mau stasioner apa, barulah putaran mesin bisa berjalan normal. Ini lebih kompleks dan sulit bagi sebagian bengkel yang tidak terbiasa,” tambahnya.

Baca juga: Pertalite Bikin Motor Brebet, Ini Dugaan Ahli Soal Faktor Penyebabnya

Ilustrasi sistem karburasi pada Motubamoservice.id Ilustrasi sistem karburasi pada Motuba

Komponen Mobil Injeksi

Pada mobil injeksi, ada beberapa komponen yang berkaitan langsung dengan putaran mesin, di antaranya adalah filter udara, idle speed control (ISC), mass air flow sensor (MAF), oxygen sensor, throttle position sensor (TPS), engine coolant temperature sensor (ECT), dan throttle body.

“Bila ada kotoran yang mengganggu aliran udara atau membuat sensor salah baca, maka putaran mesin akan terganggu, bahkan bisa mati sendiri pada kondisi tertentu,” jelas Imun.

Baca juga: Berapa Putaran Mesin Stasioner Mobil yang Tak Bikin Boros BBM?

Ilustrasi proses penggantian filter udaraastra-daihatsu.id Ilustrasi proses penggantian filter udara

Dalam hal ini, membersihkan kotoran yang mengganggu atau mengganti sensor yang rusak dengan komponen berkualitas baik adalah langkah yang sangat dianjurkan.

Aliran Udara dan Suplai Bahan Bakar

“Putaran mesin juga akan terganggu bila ada udara palsu yang masuk atau tidak terbaca oleh sensor, seperti selang vakum bocor atau terlepas, yang menyebabkan jumlah udara berlebih sehingga putaran tidak bisa stasioner,” ungkap Imun.

Baca juga: Jangan Abaikan Rpm Stasioner Mobil Terlalu Tinggi

Ilustrasi minyak rem mobilGridoto/Ryan Ilustrasi minyak rem mobil

Masalah lain yang bisa muncul adalah suplai bahan bakar yang terganggu atau adanya zat asing, seperti air atau kotoran, yang mengurangi volume bahan bakar murni. “Misal, filter bensin tersumbat, pompa bensin lemah, dan injektor kotor akan membuat tekanan dan volume bahan bakar tidak sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, pembakaran menjadi tidak sempurna dan gejalanya akan terlihat di putaran mesin,” tambahnya.

Sistem Pengapian 

Sistem pengapian yang bermasalah, seperti busi yang sudah jelek, koil pengapian bocor atau lemah, dan aki yang sudah berusia tua, juga akan menyebabkan putaran mesin tidak stabil. “Jika kompresi mesin lemah, itu juga akan menyebabkan pembakaran tidak sempurna, seperti ketika ring piston haus, klep, atau gasket bocor. Kompresi rendah akan menghalangi mesin untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dengan optimal,” jelas Imun.

Baca juga: Ini Penyebab Putaran Mesin Mobil Jadi Pincang

Ilustrasi busi mobilSuzuki doc. Ilustrasi busi mobil

“Kalau pemicunya kompresi sudah berat, solusinya bisa sampai turun mesin karena penyebabnya adalah komponen dalam mesin,” pungkasnya.

Dengan demikian, penyebab mesin mobil yang tidak mau stasioner bisa bervariasi, termasuk aliran udara yang kurang atau berlebih, suplai bahan bakar yang terganggu, kerusakan atau kotoran pada sensor, atau setelan idle yang tidak tepat khusus pada mobil karburasi.

Memahami setiap faktor ini penting untuk menjaga performa kendaraan agar tetap optimal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau