Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Aksi Off Bid Massal, Warga Yogyakarta Sulit Pesan Makan via Ojol

Kompas.com - 20/05/2025, 11:03 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah warga di Yogyakarta mengeluhkan kesulitan dalam memesan layanan ojek online (ojol), khususnya untuk layanan pemesanan makanan pada Selasa (20/5/2025), bertepatan dengan aksi "off bid" massal.

Lia, warga Lempuyangan, mengaku mengalami kesulitan saat memesan makanan melalui aplikasi ojek online pada siang hari.

"Siang sulit pesan makanan, biasanya memang pesan makanan lewat ojol kalau makan siang," katanya.

Baca juga: Pasang Spanduk 5 Tuntutan, Peserta Demo Ojol Mulai Berdatangan di Gedung DPRD Solo

Lia yang kerap menggunakan layanan pesan antar makanan ini juga mempertanyakan tingginya tarif yang selama ini dibayar tidak sebanding dengan kesejahteraan driver.

"Selama ini pakai food (layanan pesan makan) sering beli sudah mahal tapi kok tidak berdampak ke driver, kan kasihan," lanjutnya.

Keluhan serupa disampaikan Kristi, warga lainnya. Ia menyebutkan harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan driver yang bisa mengambil pesanannya.

"Pesan makanan tadi butuh waktu setengah jam," kata Kristi.

Ia juga menambahkan bahwa lalu lintas di sekitar tempat tinggalnya terlihat lebih sepi dari biasanya.

"Tadi jalanan juga sepi, jarang banget ada yang pakai jaket ojol," ujarnya.

Baca juga: Tetap Hidupkan Aplikasi saat Aksi Off Bid Massal, Driver Ojol: Demi Keluarga

Pantauan Kompas.com di sejumlah titik yang biasa menjadi tempat berkumpulnya driver ojek online, seperti di Jalan Patangpuluhan, Kota Yogyakarta, terlihat sepi.

Tidak tampak satu pun driver yang menunggu pesanan di lokasi tersebut.

Hal serupa juga terlihat di sekitar Stadion Kridosono, yang biasanya menjadi titik kumpul favorit driver ojol.

Biasanya mereka terlihat duduk di trotoar sambil menunggu pesanan, namun hari ini tidak ada satu pun yang terlihat di sana.

Baca juga: Demo Ojol di Surabaya, Perwakilan Diskominfo Jatim Naik Mobil Komando dan Angkat Bicara

Situasi ini diduga berkaitan dengan aksi off bid massal yang dilakukan oleh ribuan driver ojol di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Yogyakarta, sebagai bentuk protes terhadap kebijakan aplikasi transportasi daring.

Aksi ini menyoroti beberapa tuntutan penting, antara lain:

  • Penolakan terhadap penurunan tarif per kilometer
  • Transparansi skema insentif
  • Peninjauan kembali potongan aplikasi yang dinilai merugikan mitra

Para driver yang terlibat memilih untuk tidak mengambil order (off bid) sebagai bentuk solidaritas dan tekanan terhadap aplikator agar mendengar tuntutan mereka.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Pria Peleceh Bocah di Jambi Baru Keluar Penjara karena Kasus yang Sama
Regional
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau