Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geopark Bojonegoro Bersiap Menembus Pengakuan Dunia Melalui Pengakuan UNESCO

Kompas.com - 30/06/2025, 11:02 WIB
Bilal Ramadhan

Editor

BOJONEGORO, KOMPAS.com – Pemkab Bojonegoro serius memantapkan langkah untuk menjadikan Geopark Bojonegoro sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) pada tahun 2026 mendatang.

Komitmen ini disampaikan melalui pembukaan Festival Geopark Bojonegoro 2025 dan Jambore Taruna Budaya yang berlangsung meriah di Geosite Kayangan Api, Kecamatan Ngasem, Sabtu (28/6/2025) kemarin.

Festival yang dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah ini turut dihadiri sejumlah pejabat pusat dan daerah.

Baca juga: Sianok Maninjau Masuk Usulan Unesco Global Geopark

Di antaranya perwakilan Kementerian Kebudayaan RI, Badan Geologi Kementerian ESDM RI, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan pengelola Geopark dari berbagai daerah.

Kehadiran para tamu kehormatan ini menandakan dukungan luas terhadap pencapaian Bojonegoro menuju pengakuan global.

Wakil Bupati Nurul Azizah mengungkapkan bahwa perjalanan geopark Bojonegoro sudah dimulai sejak lama.

Kemudian, pada tahun 2017 silam pada saat era kepemimpinan Bupati Suyoto, geopark Bojonegoro mendapatkan pengakuan dan tercatat sebagai geopark nasional.

Kemudian terus dilanjut hingga saat ini, dengan dukungan semua pihak, Bojonegoro tengah bersiap menyambut penilaian dari UNESCO.

"Saat itu, tercatat ada 16 geosite, 3 biosite, dan 8 cultural site yang menjadi penanda keunikan geologi dan budaya daerah yang terus dipertahankan dan dilestarikan hingga saat ini," ujar Nurul.

Baca juga: Gag Nikel: Tambang Kami Tak Masuk Kawasan Geopark Raja Ampat

Menurut Nurul, validasi dari tim asesor UNESCO telah dilakukan, dan ada beberapa catatan penting yang harus dipenuhi.

Di antaranya peningkatan infrastruktur, penguatan edukasi berbasis masyarakat, serta keterlibatan UMKM dalam mendukung nilai ekonomi dan budaya kawasan geopark.

"Langkah-langkah itu terus kami jalankan secara bertahap," ujarnya.

Dalam rangkaian pembukaan festival ini berlangsung meriah dengan berbagai pertunjukan seni budaya.

Termasuk Tari Kayangan Api yang menggambarkan keajaiban alam dan kisah Empu Supo, yang menjadi legenda lokal.

Baca juga: Kawasan Dieng Jadi Geopark Nasional, Kunjungan Turis Diprediksi Naik

Selain itu, dalam festival ini juga menampilkan produk khas Bojonegoro dalam pameran UMKM.

Serta pertunjukan seni rupa dan ruwatan sebagai bagian dari penguatan identitas budaya.

Tak hanya itu, Wakil Bupati Nurul Azizah juga memperkenalkan baju adat motif khas Bojonegoro, “Obor Sewu”, yang kini menjadi pakaian dinas ASN setiap hari Kamis.

Motif ini berasal dari Kampung Samin, Kecamatan Margomulyo, dan melambangkan harapan akan banyaknya cahaya (obor) yang menerangi masyarakat melalui kekayaan alam Bojonegoro.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Geopark Bojonegoro Bersiap Menembus di Panggung Dunia Lewat Pengakuan UNESCO 2026.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Korban Mutilasi di Mojokerto Tidak Sedang Hamil
Surabaya
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Polda Jatim Tangkap 2 Terduga Provokator Pembakaran Grahadi
Surabaya
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Warga Bentuk PAM Swakarsa Usai Ramai Aksi, Eri Cahyadi: Pastikan Surabaya Aman
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Diserang Dua Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Pelaku Mutilasi Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban, Kapolres Mojokerto: Agar Sulit Diidentifikasi
Surabaya
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Remaja Pembuang Bayi di Pasuruan Diketahui Hamil Sejak SMP
Surabaya
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Kadisdik Magetan: Meski Sempat Terlambat, Bantuan Chromebook Tetap Bisa Digunakan Hingga Saat ini
Surabaya
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Pria di Bangkalan Tewas Usai Dibacok 2 Orang di Tepi Jalan
Surabaya
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Rekam Jejak Irfan Yusuf, dari Ponpes Tebuireng Jombang Kini Menteri Haji dan Umrah
Surabaya
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Longsor Tutup Jalan Trans Ende-Maumere, Aktivitas Warga Terganggu
Surabaya
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Khofifah Bantah PHK Massal di Gudang Garam: Itu Pensiun Dini, Hanya 200 Orang
Surabaya
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Amankan Iklim Investasi, Pemkab Situbondo Bentuk Satgas Tangani Ormas Terafiliasi Preman
Surabaya
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Penerbangan Rute Surabaya-Banyuwangi Aktif Lagi, Terbang 2 Kali Sepekan
Surabaya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Eri Cahyadi Angkat Anak Damkar Surabaya yang Gugur Saat Bertugas, Gantikan Ayahnya
Surabaya
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Polisi Beri Peringatan Terakhir untuk Penjarah Kembalikan Barang Milik Kantor DPRD Kota Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau