SUMENEP, KOMPAS.com - Kasus kematian Syifa (1), bayi perempuan yang ditemukan di lemari kamar kos di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep, Jawa Timur, mendapat respons dari kepolisian.
Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengatakan, hasil analisa sementara menyebut korban tidak dimutilasi seperti kabar yang beredar.
"Korban membusuk, mungkin karena sudah lama (meninggal)," kata Widiarti kepada Kompas.com, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Bayi 1 Tahun Ditemukan Dimutilasi di Sumenep
Menurut Widiarti, saat ditemukan, kondisi tubuh korban tidak utuh karena sudah membusuk. Kulit tubuhnya mengelupas dan nyaris tinggal tulang belulang.
Polisi belum melakukan otopsi karena masih menunggu persetujuan keluarga korban.
"Kami belum mendapat persetujuan dari keluarga korban (untuk otopsi)," lanjutnya.
Baca juga: Dinkes Sumenep Gandeng Unair Gelar Penyelidikan Epidemiologi KLB Campak
Saat ini, lanjut Widiarti, Polsek Kangean sudah menerima laporan dari keluarga korban. Pelapor adalah Buatun (70), nenek korban asal Desa Duko, Kecamatan Arjasa.
Sebelumnya, warga dikejutkan dengan penemuan jasad Syifa pada Senin (1/9/2025) malam di lemari terkunci di kamar kos lantai satu Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
Jasad bayi ditemukan terbungkus berlapis, mulai kain, plastik, tas, hingga plastik lagi.
Keluarga korban, Moh Rofiq (54), mengaku tidak tahu siapa pelaku pembunuhan tersebut.
"Tidak tahu siapa pelakunya," kata Rofiq, Rabu (3/9/2025).
Sampai saat ini, polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap penyebab kematian Syifa dan mencari siapa pelakunya.
Di saat yang bersamaan, ibu korban berinisial I masih belum diketahui keberadaannya. Sementara ayahnya masih berada di Malaysia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini