Manuver Bisnis Apple Bikin Amerika Resah

Kompas.com - 28/05/2025, 07:10 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat "memelototi" Apple setelah rencana kerjasama dengan perusahaan teknologi asal China, Alibaba, terungkap.

Apple dan Alibaba dilaporkan sepakat bekerja sama dalam hal kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Dalam praktiknya, Alibaba akan membantu menyediakan fitur AI di iPhone yang dijual di China.

Rencana itu membuat pemerintah AS khawatir. Sebab, setelah dicermati oleh pejabat Kongres AS, kerja sama ini dinilai berpotensi membantu perusahaan China meningkatkan kapasitasnya dalam AI hingga membuat jangkauan chatbot China yang disensor pemerintah setempat, lebih luas. 

Selain itu, kemitraan Apple dan Alibaba juga dinilai bisa membuat data Apple kian terpapar pemerintah China.

Menurut sumber anonim kepada outlet media New York Times, sejumlah pejabat Gedung Putih dan Kongres sudah bertanya langsung ke para eksekutif Apple terkait kerja sama perusahaan dengan Alibaba. Sebagian besar pertanyaannya terkait dengan data apa yang akan dibagikan dengan Alibaba.

Pemerintah AS juga mengorek tentang apakah Apple membuat perjanjian dengan pemerintah China. Namun eksekutif Apple kabarnya tidak dapat menjawab mayoritas pertanyaan.

Baca juga: Karyawan Apple Ungkap Buruknya Pengembangan AI Apple Intelligence

Menurut perwakilan Kongres atau DPR AS Raja Krishnamoorthi dalam sebuah pernyataan, perjanjian antara Apple dengan Alibaba kurang transparan, sehingga dinilai "sangat mengganggu".

Dia juga mempertanyakan mengapa Apple memilih Alibaba, perusahaan yang diduga terafiliasi dengan pemerintah China.

Adapun kemitraan Apple dan Alibaba baru dikonfirmasi secara sepihak. Dalam sebuah konferensi di Dubai pada Februari 2025 lalu, Chairman Alibaba, Joe Tsai menyatakan bahwa Alibaba merupakan salah satu perusahaan yang diajak Apple untuk mengembangkan AI di iPhone.

Sementara Apple belum memberikan pernyataan atau tanggapan apapun soal proyek ini, dihimpun KompasTekno dari Reuters, Rabu (28/5/2025).

Apple sendiri kini sedang berupaya menghadirkan fitur AI ke iPhone di China. Sebab, pangsa pasarnya terus merosot di negeri Tirai Bambu tersebut.

Apple terpuruk di China

Dominasi iPhone di China sendiri semakin tergerus. Padahal, China adalah salah satu pasar terbesar Apple, selain Amerika Serikat (AS). Pada tahun 2023 lalu, firma riset IDC mencatat Apple menjadi raja smartphone di China dengan pangsa pasar 17,3 persen. 

Saat itu, Apple mengalahan vendor smartphone lokal China, seperti Honor (17,1 persen), Oppo (16,7 persen), Vivo (16,5 persen), dan Xiaomi (13,2 persen). 

Akan tetapi, konflik geo-politik dan perang dagang AS-China tampaknya cukup berdampak pada sentimen negatif terhadap produk Apple di China. 

Momentum ini lantas menjadi keuntungan produk lokal yang kini menguasai pasar dalam Negeri Tirai Bambu.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau