Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1,5 Ton Sampah Diangkut Wisatawan dan Penyelam di Bunaken

Kompas.com - 30/04/2018, 16:28 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB) bersama masyarakat, pemerintah daerah, dan wisatawan melakukan kegiatan Malendong Bersih-bersih Bunaken, Sabtu (28/4/2018).

Kegiatan bersih-bersih laut dan pantai ini melibatkan lebih dari 200 orang yang berasal dari BTNB, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Manado - Kecamatan Bunaken Kepulauan, Lantamal VIII Manado, hingga tour travel juga beberapa dive center.

Mereka melakukan pembersihan sampah di beberapa titik bawah laut, permukaan, dan daratan Bunaken.

Baca juga : Bunaken Penuh Sampah, Ini Pesan Menpar kepada Gubernur Sulut

Para perwakilan dari berbagai dive center mendapat tugas mengangkat sampah-sampah dari bawah dan permukaan laut.

Antara lain beberapa titik selam di penyelaman Fukui, Alung Banua, Tawara, Celah-celah, Likuan I, Likuan II, dan Likuan III.

Serta titik penyelaman Mukan Kampung, dan Bunaken Timur.

Sedangkan bagian daratan berada di Pantai Liang, Pantai Kampung Bunaken, dan Alung Banua.

Mereka yang tidak menyelam bertugas mengambil sampah pada bagian atas perairan, yang dimulai dari Mukan Kampung Bunaken.

Masyarakat dan wisatawan ikut serta dalam Malendong Bersih-bersih Bunaken, di kawasan Taman Nasional Bunaken, Sabtu (28/4/2018)Balai Taman Nasional Bunaken Masyarakat dan wisatawan ikut serta dalam Malendong Bersih-bersih Bunaken, di kawasan Taman Nasional Bunaken, Sabtu (28/4/2018)
Dikutip dari siaran pers BTNB kepada KompasTravel, Senin (30/4/2018), Kepala BTNB Farianna mengatakan kegiatan Malendong Bersih-bersih Bunaken ditujukan untuk membangun kesadaran dalam melestarikan lingkungan hidup.

Malendong dalam bahasa Indonesia memiliki arti bersama-sama.

"Sudah seharusnya ditanamkan mulai dari sekarang, harus berkesinambungan, dan malendong mengatasi persoalan sampah di laut," pungkas Farianna.

Baca juga : Turis China Suka Laut Bunaken

Ketua Panitia acara Malendong Bersih-bersih Bunaken, Nikolas Loli menyampaikan sampah yang diambil oleh partisipan ditimbang kemudian dipisahkan antara kayu dan sampah plastik.

Pada akhir kegiatan terkumpul 300 karung dan 1.121 kilogram sampah plastik yang diangkat dari dalam dan permukaan laut.

Wisatawan mancanegara dari beberapa resort dan dive center yang terlibat dalam kegiatan Malendong Bersih-bersih Bunaken, di kawasan Taman Nasional Bunaken, Sabtu (28/4/2018)Balai Taman Nasional Bunaken Wisatawan mancanegara dari beberapa resort dan dive center yang terlibat dalam kegiatan Malendong Bersih-bersih Bunaken, di kawasan Taman Nasional Bunaken, Sabtu (28/4/2018)
Sedangkan sampah di daratan umumnya merupakan campuran serasah dan potongan kayu, untuk sementara ditinggalkan di Bunaken dengan total berat 1.263 kg.

"Dalam kesempatan ini kami juga mengangkut sampah yang telah dikumpulkan oleh petugas kebersihan perairan Bunaken selama tiga minggu terakhir. Sebanyak 250 karung sampah plastik kami angkat hari ini dengan berat rata-rata empat-lima kilogram, total sampai dua ton, kalau diakumulasi dengan kegiatan Malendong ini lebih dari dua ton sampah," tutur Niko.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Daftar Lengkap Cuti Bersama 2026, dari Imlek hingga Natal
Travel News
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Patung Hachiko di Tokyo, Kisah Anjing Paling Setia di Dunia yang Bikin Haru Wisatawan
Travelpedia
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Arab Saudi Kurangi Masa Berlaku Visa Umrah, Kini Hanya 1 Bulan
Travel News
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Keraton Yogyakarta Setop Pentas Gamelan Wisata hingga Pemakaman PB XIII
Travel News
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Mesir Buka Grand Egyptian Museum, Ada 5.000 Koleksi Firaun Tutankhamun
Travel News
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Awas Pungli, Retribusi Masuk Kawasan Wisata Cibodas Masih Gratis
Travel News
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau