Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megahnya Jembatan Terpanjang di Yogyakarta, Kini Jadi Tempat Wisata

Kompas.com - 31/10/2025, 15:03 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Jembatan terpanjang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Jembatan Pandansimo, sudah bisa dilewati.

Jembatan dengan total bentangan sepanjang 2,3 kilometer ini membentang di sebelah utara muara Sungai Progo dan menghubungkan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bantul.

Dilansir dari Kompas.com (9/8/2025), nilai proyek Jembatan Pandansimo adalah mencapai Rp 863 miliar.

Baca juga: Timbul Macet dan Sampah Berserakan, Pemprov DIY Larang Parkir dan Jualan di Jembatan Pandansimo

Adanya jembatan ini membuat masyarakat atau wisatawan dari Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) bisa langsung menyusuri JJLS untuk berkunjung ke wisata pantai sebelah timur, seperti Parangtritis.

Sebelum ada jembatan Pandansimo, wisatawan harus memutar dulu ke utara melewati Kecamatan Srandakan.

Jembatan ini ternyata juga bukan hanya berfungsi sebagai penghubung. Kini setelah dibuka, tempat ini juga ramai wisatawan.

Jembatan Pandansimo jadi tempat wisata

Saat Kompas.com berkunjung ke sana pada Rabu (29/10/2025), cukup banyak wisatawan yang berkunjung.

Mereka tampak berkendara sambil melintasi jembatan sambil merekam menggunakan ponsel mereka.

Baca juga: Jembatan Megah Pandansimo, Dihiasi Ornamen Gunungan, Dikelilingi Laut

Adapun jembatan ini dilengkapi dengan ornamen gapura berbentuk gunungan wayang di tengahnya dengan tinggi puluhan meter.

Ada pula jalur pejalan kaki di samping kanan-kiri jembatan, serta dek observasi di bagian tengah. Tempat ini biasanya ramai wisatawan yang ingin berfoto atau melihat pemandangan.

Namun, kendaraan dilarang berhenti di sepanjang jembatan. Wisatawan yang ingin berfoto di sekitar ikon gunungan wayang bisa memarkirkan kendaraan tempat parkir ujung jembatan, kemudian berjalan kaki menuju tengah jembatan melalui jalur pedestrian.

Rambu Dilarang Berhenti di Sepanjang Jembatan Pandansimo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Rambu Dilarang Berhenti di Sepanjang Jembatan Pandansimo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meski begitu, saat itu Kompas.com menyaksikan sejumlah kendaraan dan pedagang nekat berhenti di tengah jembatan. Padahal, sudah ada rambu larangan berhenti yang cukup jelas.

Untuk bisa melihat atau mengabadikan kemegahan Jembatan Pandansimo, wisatawan tidak dipungut biaya. Mereka hanya perlu membayar parkir kendaraan jika ingin berjalan kaki ke tengah jembatan.

Baca juga: Jembatan Pandansimo Resmi Dibuka untuk Uji Coba, Ribuan Warga Antusias Menyambut

“Kalau pas malam minggu di sini ramai banget. Lampu jembatan biasanya menyala mulai habis magrib, lalu jam 22.00 WIB lebih akan dimatikan,” ujar pemilik Warmindo Pandansimo di timur Jembatan Pandansimo bernama Maryanto kepada Kompas.com, Rabu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau