BATU, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu menargetkan pada tahun 2025 ini, terdapat 11,5 juta kunjungan wisatawan ke Kota Batu, Jawa Timur. Target ini naik sedikit dari capaian tahun 2024 yakni 10,8 juta wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto mengatakan, target tersebut naik 5 persen dari tahun sebelumnya dan sudah tertuang di dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Pariwisata Kota Batu.
"Pemasangan target berdasarkan trend pencapaian kunjungan di tahun-tahun sebelumnya," kata Onny, Rabu (26/2/2025).
Baca juga: Efisiensi Anggaran Pemerintah, Pengelola Hotel di Kota Batu Cari Pasar Lain
Dia mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Kota Batu sepanjang tahun 2024 terdapat 10.852.787 orang dengan rincian sebanyak 10.831.166 wisatawan domestik, dan 21.621 wisatawan mancanegara.
Beberapa upaya akan dilakukan untuk memenuhi target pada tahun 2025 ini. Diantaranya, seperti promosi pariwisata melalui media sosial.
Selain itu, akan ada pelaksanaan event-event bertaraf regional hingga internasional, mengikuti pameran di lingkup lokal, regional, nasional maupun internasional, serta menjalin kerjasama dengan organisasi kepariwisataan berskala internasional.
Lihat postingan ini di Instagram
Promosi pariwisata yang akan dilakukan seperti mengikuti konferensi, pameran, joint marketing project, capacity building program, tourism information exchange project, dan promosi pariwisata melalui Website dan E-Newletter TPO.
"Kolaborasi event itu kita seperti dengan PHRI, kita ada event rutin tahunan Batu Street Food Festival, kemudian dengan Forum Desa Wisata itu menggelar berbagai festival di desa, seperti Festival Tabebuya di Desa Pendem, Festival Beji Kampung Tempe di Desa Beji," kata Onny.
Baca juga: Museum Srimulat di Kota Batu: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Pihaknya sejak tahun 2021 juga telah bergabung dalam organisasi seperti Tourism Promotion Organization for Global Cities (TPO) yang berpusat di Busan, Korea Selatan.
Diperkirakan untuk destinasi dengan penyumbang kunjungan wisatawan terbesar masih theme park milik Jatim Park Group dan Taman Rekreasi Selecta.
Disinggung terkait adanya kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang dimungkinkan berdampak terhadap angka kunjungan wisatawan, menurutnya hal itu bisa saja terjadi.
"Dengan adanya efisiensi anggaran bisa saja terjadi dampak pada angka kunjungan wisatawan di hotel, resto, daya tarik wisata, maupun jasa usaha lainnya. Terutama untuk wisatawan dari sektor MICE, yang dikhawatirkan akan mengalami penurunan karena pembatasan giat Meeting, Incentives, Conference dan Exhibiton di Kota Batu," ungkapnya.
Baca juga: Motor Matik Dilarang ke Basecamp Gunung Buthak via Kota Batu, Harus Naik Ojek dari Parkiran
Meski begitu, pihaknya tetap mengupayakan melaksanakan penyelenggaraan giat yang dapat meningkatkan kunjungan MICE di Kota Batu.
"Misalnya dengan menjadi tuan rumah giat Pameran Batu Bisnis Festival dan Pameran Pariwisata dan Ekraf di Kota Batu," katanya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini