Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Okupansi Lesu, Hotel di Mataram Keberatan Dikenakan Royalti Musik

Kompas.com - 14/08/2025, 13:52 WIB
Krisda Tiofani,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Agus Ariana, mengungkapkan bahwa bisnis hotel di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak baik-baik saja alias lesu.

Setelah badai pandemi Covid-19 melanda bisnis hotel, kini efisiensi anggaran pemerintah juga menjadi tantangan baru bagi para pebisnis.

"Rata-rata okupansi hotel di Mataram itu 40 persen saat ini. Hanya beberapa hotel yang punya jaringan nasional dan internasional saja yang okupansinya lebih dari angka tersebut," kata Agus ketika dihubungi Kompas.com pada Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Optimisme Bisnis Hotel Membaik pada Paruh Kedua 2025

Minimnya okupansi hotel di Mataram, membuat para pebisnis kesulitan membayaran tarif royalti musik dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).

Sebelumnya, LMKN menyurati sejumlah hotel anggota AHM dengan formulir royalti musik yang wajib dibayar.

Tarif royalti musik hotel berkisar Rp 1 juta hingga termahal Rp 16 juta. Penentuan besar tarif ini dihitung berdasarkan jumlah kamar dan tipe hotel.

Baca juga: Promo Menginap di 8 Hotel InJourney Spesial HUT Ke-80 RI

"Kalau jualan kamar kami sudah normal, semua instrumen-instrumen yang kami keluarkan bisa terpenuhi oleh para tamu yang sewa kamar, (tarif royalti) sekitar Rp 4 juta, Rp 2 juta itu, ya kita anggap sebuah komponen," kata Agus.

"Di situasi ekonomi seperti sekarang ini agak sulit gitu karena penjualan kamar kami belum tercapai, masih jauh (dari target)," lanjut dia.

Agus mengatakan, meski okupansi hotel tidak mencapai target, pengeluaran hotel tetap berjalan setiap bulan maupun tahun.

Adapun komponen pengeluaran hotel meliputi operasional bahan dan gaji karyawan setiap bulan.

Baca juga: Ada Indonesia! Ini Daftar 30 Hotel Mewah Terbaik di Dunia

Ilustrasi hotel. Pemprov DKI berikan diskon hotel Jakarta dan sektor restoran untuk dukung pemulihan ekonomi.UNSPLASH/PH B Ilustrasi hotel. Pemprov DKI berikan diskon hotel Jakarta dan sektor restoran untuk dukung pemulihan ekonomi.
"Yang paling penting, pengusaha itu pasti pakai uang bank. Bank mana yang mau ditunda pembayaran bunganya? Kami berharap LMKN mau mendengar (keluhan) ini," kata dia.

Selain itu, Agus juga menyoroti minimnya sosialisasi pembayaran royalti musik dari LMKN kepada organisasi hotel, khusunya di Mataram.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini.

Menurut Wolini, LMKN seharusnya melakukan sosialisasi terkait tarif royalti musik di hotel, sebelum mengirimkan formulir royalti kepada pihak hotel.

"LMKM perlu sosialisasi biar kami mengerti. Jangan hanya bersurat dari Jakarta, tetapi harus komunikasi supaya jelas," kata Wolini ketika diwawancara Kompas.com via telepon, Rabu (13/8/2025) malam.

Baca juga: Daftar 25 Hotel Terbaik di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Halaman:


Terkini Lainnya
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Cara ke Bandara YIA Yogyakarta Naik Kereta, Cek Tiket dan Jadwal di Mana?
Travel Ideas
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Akhir Pekan Ini, Batik Air Dijadwalkan Buka Rute Palembang-Kuala Lumpur
Travel News
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Singapura Peringkat 3 Kota Paling Bahagia di Dunia, Siapa Nomor Satunya?
Travelpedia
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Pulau Kucing Jepang, Destinasi Wisata Pilihan untuk Pencinta Fauna
Travelpedia
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
15 Pantai Terbaik di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?
Travelpedia
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Wings Air Buka Rute Surabaya–Banyuwangi, Lebih Mudah Menuju The Sunrise of Java
Travel News
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Kereta Kim Jong Un, Kantor Berjalan yang Mewah dan Super Aman
Travelpedia
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Wajib Tahu, Aturan Bawa Powerbank di Lion Air
Travelpedia
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Menggemaskan tapi Menyedihkan, Begini Kisah Pulau Kucing di Jepang
Travelpedia
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Buka untuk Wisata, Resor Mewah di Korea Utara ini Malah Sepi, Kenapa? 
Travel News
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Awas Denda Rp 600.000 Jika Merokok hingga Mabuk di Destinasi Wisata Ini
Travel News
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Ini Alasan Penting Kamu Harus Buka Jendela Pesawat Saat Lepas Landas dan Mendarat
Travelpedia
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Tips Nonton Gerhana Bulan Total di Planetarium, Bawa Baju Hangat
Travel Ideas
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Tips Memotret Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
Travelpedia
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Main ke TMII, Turis Asal Pakistan Ini Asik Menabuh Alat Musik Dol di Anjungan Bengkulu
Travel News
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau