KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengeluarkan peringatan wisata (travel warning) terhadap warga negaranya yang hendak bepergian ke Bali.
Peringatan ini dikeluarkan menyusul banjir besar di Bali yang terjadi selama beberapa hari belakangan.
"Hujan deras dapat menyebabkan banjir besar di daerah perkotaan, termasuk di Bali dan wilayah Jabodetabek, yang menyebabkan gangguan pada transportasi. Pantau media lokal untuk mendapatkan informasi terbaru. Berjalan kaki dan berkendara di daerah banjir bisa berbahaya," tulis peringatan yang dirilis situs Smart Traveller pada Kamis (11/9/2025).
Baca juga: Turis Australia Nekat Curi Sesajen Minuman di Kuburan, Warga Jepang Marah
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali I Wayan Sumarajaya, memastikan Bali dalam kondisi aman meski sempat dilanda banjir besar.
"Banjir hanya terjadi beberapa jam dan ketika hujan reda, banjir mulai surut. Astungkara, hujan tidak berlanjut sehingga kondisi bisa pulih dengan cepat," kata Sumarajaya dalam keterangan resmi yang dikirim via WhatsApp, Kamis (11/9/2025).
"Perlu juga kami sampaikan bahwa sampai saat ini, kondisi Bali masih aman bagi wisatawan untuk berlibur," sambung dia.
Baca juga: Georgina Sutton, Pilot Wanita Pertama Australia Pensiun Setelah Terbang 36 Tahun
Sumarajaya menuturkan, tidak ada dampak signifikan banjir Bali terhadap pariwisata. Aktivitas pariwisata masih berjalan normal, termasuk akses dari dan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.
Gubernur Bali I Wayan Koster, kata dia, juga sudah terjun langsung mengambil tindakan cepat untuk memulihkan situasi banjir di Bali.
Sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah Kota Denpasar untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kerusakan akibat banjir.
Baca juga: Banjir Bali, Sektor Pariwisata Berjalan Relatif Normal
Kondisi bangunan ruko yang ambruk akibat banjir di Denpasar, Bali pada Rabu (10/9/2025). Dilaporkan Kompas.com, Kamis (11/9/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 120 titik banjir yang menerjang tujuh wilayah administrasi di kabupaten/kota Provinsi Bali.
"Dengan ini dapat kami sampaikan bahwa, memang benar sempat terjadi hujan lebat di Bali dan berdampak banjir di beberapa titik di sekitar Kota Denpasar akibat meluapnya Sungai Badung," kata Sumarajaya.
Titik banjir di Bali paling banyak berada di Denpasar. Tercatat sebanyak 81 titik banjir di kota ini, disusul dengan 14 titik banjir di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Bandung, dan 8 titik di Kabupaten Tabanan.
Baca juga: Bali Banjir, FAJI Sebut Rafting di Sungai Ayung Ubud Masih Aman
Adapun titik banjir di Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing tercatat empat titik.
Banjir di Bali mengakibatkan sejumlah korban meninggal dunia. Tercatat hingga Kamis (11/9/2025) pukul 11.00 WIB, terdapat 14 korban Banjir Bali meninggal dunia, serta dua orang dalam proses pencarian.
Rincian korban meninggal akibat Banjir Bali meliputi delapan jiwa di Kota Denpasar, dua jiwa di Kabupaten Jembrana, tiga jiwa di Kabupaten Gianyar, dan satu jiwa di Kabupaten Badung.
Baca juga: Bali Banjir, Kadispar Minta Wisatawan Patuhi Aturan Berwisata
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang